Berita

Kolase Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep/RMOL

Politik

Dapat Pujian, Gaya Komunikasi Gibran dan Kaesang Santai Hadapi Serangan

RABU, 02 OKTOBER 2024 | 21:41 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Putra bungsu Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep, kembali mendapat sorotan netizen setelah melakukan blusukan di Kabupaten Tangerang, Banten beberapa waktu lalu.

Kaesang justru mengenakan rompi bertuliskan "Putra Mulyono". Mulyono merupakan nama kecil Jokowi.

Sebelum Kaesang, anak Jokowi yang lain, Gibran Rakabuming, juga pernah mendapat perhatian. Pada 30 Desember 2023, melalui akun X pribadinya, Gibran membagikan meme bertuliskan “Panggil Aku Samsul Paman”. Julukan Samsul merupakan akronim dari asam sulfat yang diberikan warganet.

Terkait itu, Pakar Komunikasi Politik dari Universitas MNC, Wida Nofiasari, memuji gaya komunikasi Gibran dan Kaesang yang mampu menghadapi serangan di media sosial dengan santai dan elegan.

Menurut Wida, dalam perspektif komunikasi politik, Gibran dan Kaesang menggunakan strategi Self Defense Humour dengan merespons berbagai fitnah, nyinyiran, serta serangan dengan joke yang cerdas.

Meski masih muda, Gibran dan Kaesang dinilai telah menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik, tidak mudah tersinggung ketika mendapatkan kritik dari publik. Gaya komunikasi politik Kaesang ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu tradisi Jawa, teknologi, dan psikologis generasi milenial.

“Pertama, orang Jawa itu mendukung konsep harmoni. Ajaran-ajaran budaya Jawa tidak suka menyerang secara frontal. Ini melekat pada putra Presiden Jokowi. Mereka membawa tradisi politik Jawa dalam komunikasi politiknya,” ujar Wida kepada wartawan di Jakarta pada Rabu (2/10).

“Perspektif komunikasi budaya, apa yang dibawa dari budaya itu dikomunikasikan kepada publik sesuai tradisi yang diterima dari budaya sekitar dan diwariskan orang tua. Jadi, sulit untuk berharap bahwa Kaesang dan Gibran akan baper terhadap ejekan, fitnah, dan segala hal negatif yang mereka terima,” tambahnya.

Kedua, Wida menjelaskan bahwa Gibran dan Kaesang adalah bagian dari generasi milenial yang akrab dengan dunia digital dan informasi. Keduanya dinilai berhasil memanfaatkan media sosial dengan efektif untuk merespons publik dengan gaya yang nyentrik.

“Jangan lupakan (bahwa) mereka adalah generasi native digital. Perspektif komunikasi mereka sangat dipengaruhi dan dimainkan oleh media sosial sebagai platform politik mereka. Mereka membaca, mengenali, dan memengaruhi persepsi publik melalui media sosial,” jelasnya.

“Layaknya anak muda sekarang, media sosial menjadi alat komunikasi dan transaksi gagasan. Komunikasi politik melalui media sosial menyerap informasi secara langsung, dan mereka tidak mudah terbawa perasaan,” imbuhnya.

Ketiga, Widiya menjelaskan bahwa Gibran dan Kaesang berkomunikasi dengan gaya milenial, namun tidak reaktif dalam menanggapi kritik yang ditujukan kepada mereka.

Widiya menambahkan bahwa mereka mencoba bersikap santai dan tidak merasa perlu merespons kritik dengan kemarahan atau serangan balik kepada pihak yang mengkritik. Sikap ini secara tidak langsung menjadi "serangan balik" bagi para pengkritiknya, karena mereka tidak terprovokasi.

“Secara psikologis, Gibran dan Kaesang mengamati apa yang menjadi konsumsi publik, kemudian menampilkannya dengan gaya milenial mereka. Mereka menanggapi kritik secara santai, menjawabnya dengan bukti, dan tidak menghabiskan waktu untuk berbalas komentar politik,” paparnya.

“Tiga kondisi ini yang membentuk dan memengaruhi sikap politik mereka, sehingga membuat publik melihat mereka sebagai politisi yang penuh kedewasaan,” lanjutnya.

Selain itu, Widiya mengatakan bahwa dalam perspektif komunikasi politik, penggunaan rompi bertuliskan "Putra Mulyono" oleh Kaesang adalah bentuk humor politik yang mengekspresikan gaya politik santai, rendah hati, dan cenderung nyeleneh.

“Seperti yang saya katakan tadi, generasi milenial, zilenial, dan alpha punya cara tersendiri dalam menyampaikan pesan politik dan menjawab stigma negatif. Kaesang dengan gaya Jawa cenderung tidak membalas tudingan secara frontal,” pungkasnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya