Presiden Iran, Masoud Pezeshkian/AA
Serangan rudal yang diluncurkan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) ke wilayah Israel diklaim sebagai tindakan legal dan tidak berniat memulai perang.
Hal itu ditegaskan oleh Presiden Iran, Masoud Pezeshkian dalam unggahan di X yang dilihat redaksi pada Rabu (2/1).
Pezeshkian menyebut operasi militer True Promise II yang menargetkan tiga pangkalan militer di sekitar Tel Aviv pada Selasa malam (1/10) merupakan respons tegas atas agresi yang dilakukan Israel di Gaza maupun Lebanon.
“Sesuai dengan hak yang sah dan dengan tujuan untuk memastikan perdamaian dan keamanan bagi Iran dan kawasan, tanggapan tegas diberikan terhadap agresi rezim Zionis,” cuit Presiden Iran.
Kendati demikian, menurut Pezeshkian, serangan itu tidak dimaksudkan untuk memicu perang lanjutan. Melainkan hanya untuk membuktikan bahwa Iran tidak akan diam jika negara dan rakyatnya terancam oleh agresi Israel.
"Operasi ini dilakukan untuk membela kepentingan dan warga negara Iran. Beri tahu (Perdana Menteri Israel) Netanyahu bahwa Iran tidak suka berperang, tetapi tetap teguh terhadap ancaman apa pun," kata Pezeshkian.
Dia mengancam akan melancarkan serangan yang lebih besar jika Israel berani memperluas konflik dengan Iran.
"Ini hanya sebagian kecil dari kekuatan kita. Jangan terlibat dalam konflik dengan Iran," tegasnya.
Ratusan rudal Iran menghantam wilayah pendudukan Israel pada Selasa malam (1/10), sebagai respons atas pembunuhan sejumlah tokoh perjuangan yakni Kepala Hamas Ismail Haniyah, Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan Komandan IRGC Abbas Nilforoushan oleh Israel.