Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pejabat Lebanon Yakin Israel Sembunyikan Bahan Peledak di Baterai Pager

SABTU, 28 SEPTEMBER 2024 | 22:46 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dua pejabat tinggi keamanan Lebanon menuding Israel terlibat dalam serangan yang menargetkan kelompok Hizbullah dengan menggunakan bahan peledak yang disembunyikan dalam baterai pager.

Salah satu pejabat keamanan Lebanon mengungkapkan kepada CNN bahwa metode penyembunyian bahan peledak dalam baterai pager sangat canggih.

Namun, ia tidak memberikan detail lebih lanjut terkait pemeriksaan terhadap perangkat tersebut sebelum masuk ke wilayah Lebanon.

Seorang pejabat keamanan lainnya mengatakan bahwa ia telah memeriksa salah satu pager yang disusupi dan menyaksikan ledakan terkendali dari perangkat tersebut. Bahan peledak dilaporkan tersembunyi dalam baterai lithium, menjadikannya hampir tidak mungkin dideteksi oleh sistem keamanan.

“Saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya,” ujarnya kepada CNN, dikutip Sabtu (28/9).

Serangkaian ledakan dari pager bersenjata ini mengakibatkan setidaknya 37 orang tewas, termasuk anak-anak, serta melukai hampir 3.000 orang lainnya yang sebagian besar merupakan warga sipil.

Untuk diketahui, ledakan pertama terjadi pada 17 September, menargetkan pager anggota Hizbullah, disusul ledakan pada perangkat walkie-talkie sehari kemudian.

Pakar peledak, Sean Moorhouse, menyatakan bahwa untuk mempersenjatai pager hanya dibutuhkan detonator dan bahan peledak kecil, karena perangkat tersebut sudah memiliki komponen lain seperti sumber tenaga dan pemicu.

Menurutnya, modifikasi baterai dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terdeteksi, bahkan dengan pencitraan sinar-X.

Para ahli yang meninjau rekaman ledakan menduga adanya serangan rantai pasokan canggih yang melibatkan pihak negara. Pemerintah Lebanon masih menyelidiki bagaimana perangkat tersebut bisa masuk ke tangan anggota Hizbullah.

Sementara itu, Israel belum memberikan komentar resmi terkait tuduhan tersebut. Namun, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, secara tidak langsung mengakui keterlibatan negaranya dalam operasi ini, dengan memuji keberhasilan kerjasama antara Mossad dan badan keamanan Shin Bet sehari setelah insiden.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Pramono Anung: Jakarta Butuh Pemimpin Pekerja Keras, Bukan Tukang Tebar Pesona

Minggu, 29 September 2024 | 02:07

Jupiter Aerobatic Team Bikin Heboh Pengunjung Semarak Dirgantara 2024

Minggu, 29 September 2024 | 01:53

Pertemuan Prabowo-Megawati Bisa Menguatkan Demokrasi

Minggu, 29 September 2024 | 01:19

Kapolri Lantik Sejumlah Kapolda Sekaligus Kukuhkan 2 Jabatan

Minggu, 29 September 2024 | 00:57

Gen X, Milenial, hingga Gen Z Bikin Komunitas BRO RK Menangkan Ridwan Kamil

Minggu, 29 September 2024 | 00:39

Kecam Pembubaran Paksa Diskusi, Setara Institute: Ruang Sipil Terancam!

Minggu, 29 September 2024 | 00:17

Megawati Nonton “Si Manis Jembatan Merah" Ditemani Hasto dan Prananda

Sabtu, 28 September 2024 | 23:55

Andrew Andika Ditangkap Bersama 5 Temannya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:35

Aksi Memukau TNI AU di Semarak Dirgantara 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 23:19

Gara-gara Topan, Peternak di Thailand Terpaksa Bunuh 125 Buaya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:15

Selengkapnya