Berita

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan/Net

Bisnis

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

JUMAT, 27 SEPTEMBER 2024 | 08:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan tentang rencana pemindahan pelabuhan barang impor ke luar Pulau Jawa masih dibahas. 

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas mengatakan, keputusannya akan tergantung pada pemerintahan baru, di bawah Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Sejauh ini, pembahasannya telah dilakukan lintas kementerian. Termasuk Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koperasi dan UKM.


"Belum (diputuskan), masih diskusi," kata Zulhas di Cikarang Utara, Bekasi, dikutip Jumat (27/9).

Pemindahan pelabuhan barang impor diusulkan sebelumnya oleh Zulhas dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Hal itu karena penampungan di pelabuhan Pulau Jawa  sudah melebihi kapasitas.

Di sisi lain, diharapkan ada kesetaraan harga antara barang impor dan produksi lokal di pasaran nantinya.

Rencananya, akan ada tujuh komoditas barang impor yang akan dipindahkan pelabuhannya. Barang-barang tersebut meliputi tekstil dan produk tekstil (TPT), produk tekstil lainnya, elektronik, alas kaki, pakaian, keramik, dan produk kosmetik atau kecantikan.

Namun, usulan pemindahan pelabuhan tersebut masih dalam tahap kajian. 

Zulhas mengungkapkan, kementeriannya saat ini tidak boleh membuat kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis, termasuk kebijakan baru di masa jabatan yang akan berakhir sebentar lagi. Oleh karena itu, keputusan atas rencana pemindahan pelabuhan barang impor tersebut akan ditentukan pemerintahan Prabowo Subianto.

"Sudah ada usulan, tapi belum dibahas secara (detail), kita kan nggak boleh lagi memutuskan yang strategis, apalagi usulan baru, nantilah di pemerintahan baru," katanya.

Ada beberapa lokasi yang menjadi opsi pemindahan pelabuhan impor. Mulai dari Sumatera, baik di Pelabuhan Belawan maupun Batam. Kemudian, di Bitung, hingga Makassar dan Sorong.

Namun, dengan dipindahkannya pelabuhan ke luar Jawa, maka biaya logistik akan menjadi lebih tinggi dan mempengaruhi harga jual barang impor tersebut ke konsumen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya