Berita

Webinar ”Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya Digital” oleh Kemkominfo bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, di Kabupaten Kolaka/Ist

Tekno

Interaksi Antar Budaya Ciptakan Standar Baru tentang Etika Digital

SELASA, 24 SEPTEMBER 2024 | 13:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Warga digital yang cakap ditunjukkan dari kemampuan mengakses, mengevaluasi, dan menganalisis informasi secara kritis. Untuk menjadi warga digital yang cakap juga dibutuhkan etika, karena di ruang digital kita akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. 

Interaksi antar-budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika. Hubungan dan berkolaborasi dengan banyak orang di media digital memerlukan etika digital.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Muhammad Jusrin Djafar, menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, di Kabupaten Kolaka, Selasa (24/9).

Jusrin mengatakan, aktivitas di ruang digital membutuhkan kemampuan literasi digital terkait etiket berinternet (netiket). Kompetensi itu meliputi kemampuan mengakses informasi sesuai netiket, menyeleksi dan menganalisis informasi saat berkomunikasi serta upaya membentengi diri dari tindakan negatif di platform digital.

”Kemudian, kompetensi memproduksi dan mendistribusikan informasi, memverifikasi pesan, berpartisipasi membangun relasi sosial, serta berkolaborasi data dan informasi dengan aman dan nyaman,” jelasnya. 

Dalam diskusi online bertajuk ”Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya Digital” itu Jusrin meminta pengguna digital untuk menggunakan media digital dengan penuh kesadaran dan memiliki tujuan, bertanggung jawab, jujur, dan menebarkan kebaikan.

Diskusi online diikuti oleh sejumlah sekolah, yaitu SMPN 4 Taggetada, SMPN 2, SMPN 3 dan SMPN 3 Watubangga, SMPN 2 Wolo, SMPIT Nursyamzam, SMPN 1 dan SMPN 4 Latambaga, SMPN 2 dan SMPN 3 Pomalaa, SMPN 1 dan SMPN 2 Kolaka, SMP Satu Atap 1 Watubangga, dan SMPN 1 Toari.
 
Dosen IAIN Kerinci Jafar Ahmad menambahkan, internet telah menjadi alat yang ampuh untuk menyebarkan informasi dan konten. 

Internet mampu menjangkau jutaan orang dengan cepat, membuka peluang besar bagi penyebaran konten positif yang dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat.

”Butuh kecakapan digital untuk memanfaatkan besarnya potensi teknologi informasi itu. Yakni, kecakapan mengakses informasi, kecakapan komunikasi global, peningkatan keterampilan, serta inovasi dan kreativitas,” jelas Jafar Ahmad.

Sementara Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo M. Adhi Prasnowo, menegaskan,  intinya harus mampu memberikan hak digital yang sama kepada perempuan dan anak, serta warga senior.

”Segmen rentan di ruang digital yang seringkali mengalami ’intervensi digital’ meliputi perundungan pada anak, eksploitasi digital anak, pelecehan seksual perempuan dan badai informasi pada lansia,” tegas Adhi. 

Diskusi yang digelar di Kabupaten Kolaka ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. 

Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.

Kecakapan digital menjadi penting, karena ?" menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) ?" pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya