Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Pasukan Berani Mati Jokowi Bikin Repot Kalau Mati Beneran

MINGGU, 22 SEPTEMBER 2024 | 10:18 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Setiap kegiatan yang melibatkan massa wajib dilaporkan kepada aparat berwajib, dalam hal ini Polri. Jika kegiatan tersebut berlangsung tanpa izin, maka itu termasuk ilegal dan patut dibubarkan.

Demikian penegasan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menanggapi rencana apel akbar Pasukan Berani Mati pendukung Presiden Jokowi di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Minggu (22/9).

"Sampai hari ini belum ada (izin apel akbar pasukan berani mati) kan? kalau tiba-tiba ada berarti liar, kita lihat aja aparat keamanan bagaimana," kata Gatot di kanal YouTube Hersubeno Point.

Ia juga menegaskan bahwa pihak kepolisian perlu memberikan penjelasan resmi agar masyarakat tidak cemas. Jangan sampai ada gesekan antarkelompok yang justru berpotensi konflik.

"Harusnya pemerintah peka dan mengambil tindakan yang menenangkan publik bukan melakukan pembiaran sehingga kabar ini menyebar ke mana-mana," tegas Gatot.

Gatot menambahkan, jika kegiatan tersebut tetap berlangsung, ia berharap tidak perlu ada pendukung dari luar Jakarta yang datang untuk bergabung. 

"Kan kalau mati beneran bikin repot harus diantar lah dan sebagainya," pungkasnya.



Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya