Berita

Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata beserta jajaran konferensi pers di Mako Koarmada RI, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Kamis (19/9)/Dispenal

Pertahanan

TNI AL Gagalkan Peredaran Narkoba di Pulau Berhala dan Nunukan

KAMIS, 19 SEPTEMBER 2024 | 23:45 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Prajurit TNI Angkatan Laut dari Satuan Fleet 1 Quick Response (F1QR) Lanal Tanjung Balai Asahan (TBA) dan Lantamal I Belawan mengamankan 2 paket besar narkoba jenis kokain 84,75 Kg di sekitar Perairan Pulau Berhala pada Senin (16/9) pukul 09.30 WIB.

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata menjelaskan kronologis kejadian saat Kapal Angkatan Laut (KAL) Pandang I-1-72 melaksanakan Patroli di sekitar Perairan Pulau Berhala.

Salah satu anggota divisi jaga laut melihat benda terapung secara visual dengan menggunakan teropong ± jarak 1,5 mil, selanjutnya melaporkan ke Komandan KAL Pandang.

Selanjutnya pukul 09.45 WIB, Komandan KAL Pandang memerintahkan tim menurunkan sekoci untuk memeriksa barang tersebut dan diangkut menuju kapal untuk diperiksa.

Setelah diperiksa, ditemukan dalam bungkusan tas hitam terdapat bungkusan kecil yang tertutup plastik kedap dan dilapisi plastik kondom karet berwarna hitam dan di dalamnya berupa benda padat berwarna putih.

Barang bukti diverifikasi di hadapan Danlantamal I Belawan Brigjen TNI Mar Jasiman Purba di Mako Lantamal I Belawan, Sumatera Utara, dan diduga kuat barang tersebut kokain dan hasil penimbangan total berat keseluruhan benda tersebut adalah 84,75 Kg.

Secara rinci benda tersebut terdiri dari 74 bungkus, setiap bungkus rata-rata berisi diatas 1 kg yakni; 1,05 kg sebanyak 1 bungkus, 1,10 kg sebanyak 10 bungkus, 1,15 Kg sebanyak 59 bungkus, 1,20 kg sebanyak 3 bungkus dan 1,25 kg sebanyak 1 bungkus.

Sehari setelah menemukan kokain seberat 84,75 Kg di sekitar Perairan Pulau Berhala, prajurit Posal Sei Pancang Lanal Nunukan mendapat  informasi dari tim Second Fleet Quick Response (SFQR) mengamankan sabu sebesar 1.065 gram.

Dengan rincian; paket ukuran besar berat bruto 516 gram dan sebelas paket ukuran sedang 50 gram total 548 gram di Nunukan berasal dari Malaysia tepatnya di Posal Sei Pancang Lanal Nunukan pada Selasa (17/9) pukul 10.00 WITA.

Pengungkapan ini terjadi saat petugas melakukan pemeriksaan barang salah satu penumpang speedboat Bunyu Expres yang terlihat mencurigakan. Benar saja, ketika dihampiri, terduga tersangka langsung kabur dan menceburkan diri ke laut pada saat pengejaran.

Setelah diselamatkan kemudian dilaksanakan pemeriksaan terhadap tas miliknya yang ditinggal di speedboat ditemukan satu bungkus teh warna hijau yang diduga berisi sabu.

Dari tangan terduga tersangka, prajurit mengamankan satu bungkus plastik ukuran besar warna hijau berisi Narkoba jenis sabu-sabu sebesar 1.065 gram, KTP,  tas pinggang warna hitam, satu HP Android merk Samsung A15 beserta Charger, satu Air Phone, dan uang sebesar Rp2.533.000 serta uang Malaysia sebesar RM 100.

Dari pengungkapan ini, Laksdya Denih bakal mempertebal pengamanan di setiap pelabuhan yang banyak dilalui masyarakat terutama di kawasan perbatasan.

“Kita akan pertebal, bergantung dari bagaimana kemampuan kita bisa mengembangkan dari sisi teknologi, untuk bisa memantau setiap spot yang ada di laut. Karena kita punya banyak kapal perang dan kita juga punya teknologi yang di bawah puskodal masing-masing wilayah. Untuk itu harus ditingkatkan juga dengan kerja sama puskodal dari masing-masing institusi termasuk dari BNN sendiri,” kata Denih di Mako Koarmada RI, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Kamis (19/9).

Usai diungkap, seluruh barang bukti narkoba dimusnahkan menggunakan kendaraan Incinerator pemusnah narkoba milik BNN. 

Tak lupa, Laksdya Denih mengapresiasi dan memberikan penghargaan atas kinerja 32 prajurit TNI AL yang terdiri 13 Prajurit KAL Pandang dan 19 Prajurit Lanal Nunukan yang telah berjasa menyelamatkan masa depan anak bangsa dari ancaman serbuan narkoba.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya