Berita

Foto ini menunjukkan perangkat walkie-talkie dengan logo Icom di sebuah toko di distrik listrik Akihabara, Tokyo, pada 19 September 2024/AFP

Dunia

ICOM Jepang Bantah Produksi Bom Walkie-Talkie Hizbullah

KAMIS, 19 SEPTEMBER 2024 | 18:08 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perusahaan pembuat walkie-talkie Jepang ICOM membantah telah memproduksi perangkat komunikasi yang bisa disusupi bom, seperti kasus ledakan yang terjadi di Lebanon.

Setelah 5.000 pager meledak bersamaan dan memakan 12 korban jiwa, Lebanon kembali diguncang teror dengan ledakan walkie-talkie milik anggota Hizbullah pada Rabu (18/9) yang menewaskan 20 orang.

Dalam serpihan sisa walkie-talkie yang meledak terdapat stiker bertuliskan ICOM, yang kemudian dicurigai sebagai produsen dari perangkat tersebut.

Kendati demikian, pihak berwenang ICOM, Yoshiki Enomoto dalam sebuah pernyataan membantah memproduksi walkie-talkie yang digunakan tentara Hizbullah.

Pasalnya untuk memasukkan bom dalam proses produksi sangat memakan waktu. Sementara walkie-talkie diproduksi dengan bantuan mesin dan sangat cepat.

 "Tidak mungkin bom dapat diintegrasikan ke dalam salah satu perangkat kami selama proses produksi. Prosesnya sangat otomatis dan cepat, jadi tidak ada waktu untuk hal-hal seperti itu," tegasnya, seperti dimuat AFP pada Kamis (19/9).

Enomoto mengatakan, produksi walkie-talkie yang meledak di Lebanon telah dihentikan sejak 20 tahun lalu dan kalaupun masih ada berarti barang itu palsu.

"Jika ternyata palsu, maka kami harus menyelidiki bagaimana seseorang membuat bom yang terlihat seperti produk kami. Jika itu asli, kita harus melacak distribusinya untuk mengetahui bagaimana itu berakhir di sana," jelasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya