Berita

Atlet difabel Indonesia, Saptoyogo Purnomo, saat tampil di Paralimpiade 2024/Dok NPC Indonesia

Olahraga

Atlet Paralimpiade Hanya Boleh Ikut Kategori Elite Peparnas 2024

SELASA, 17 SEPTEMBER 2024 | 20:21 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pembatasan dilakukan terhadap atlet-atlet difabel yang tampil di Paralimpiade Paris 2024. Mereka hanya boleh mengikuti nomor pertandingan kategori elite di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024. 

Peparnas yang akan digelar di Kota Solo pada 6-13 Oktober 2024 ini akan diikuti 3.100 atlet dari 34 kontingen daerah. Dari jumlah tersebut, 35 atlet di antaranya pernah turun di Paralimpiade 2024 di Paris, Prancis.

Sebut saja peraih medali emas Paralimpiade cabang bulutangkis yang akan membela kontingen Riau, Leani Ratri Oktila. Begitupun dengan pasangannya, Hikmat Ramdani, yang akan membela kontingen Jawa Barat.


Selain itu ada juga peraih medali perak dari cabang olahraga atletik, Saptoyogo Purnomo, yang akan memperkuat Jawa Tengah. 

Para atlet tersebut diizinkan tampil di Peparnas dengan catatan harus masuk dalam kategori elite.

"Kan enggak lucu kalau atlet yang setiap hari menjalani pelatihan nasional diadu dengan atlet yang tidak rutin latihan," jelas Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/9).

Senada dengan Senny, Wasekjen National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, mengakui kehadiran Leani Ratri Oktila Cs sangatlah penting dalam event Peparnas XVII 2024.

Terutama bagi atlet-atlet baru dari 34 provinsi yang berkesempatan menjajal level dari anggota kontingen Indonesia untuk event internasional.

Di sisi lain, Peparnas juga merupakan sarana untuk mencari talenta baru. Karena itulah atlet elite perlu dibatasi keikutsertaannya pada multievent nasional yang diikuti atlet-atlet difabel ini.

"Tujuan Peparnas itu untuk mencari provinsi yang membibit atlet terbaik bukan mencari provinsi yang membeli atlet terbaik," terang Rima.

Tak hanya yang tampil di Paralimpiade 2024, kategori elite juga diperuntukkan bagi atlet yang pernah mewakili Indonesia di ajang ASEAN Para Games dan Asian Para Games.

Nantinya, satu nomor pertandingan kategori elite boleh diikuti atlet kategori nasional. Sementara atlet dari kategori elite tidak boleh mengikuti nomor pertandingan kategori nasional.

"Kita butuh figur mereka. Atlet-atlet baru akan melihat, 'Oh, ini toh kualitas dari atlet Paralimpiade'. Sementara bagi atlet Paralimpiade, mereka juga masih bisa mempertanggungjawabkan pembinaan dari daerahnya meski hanya mengikuti satu nomor pertandingan saja," pungkas Rima.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya