Bank Indonesia bersama mitra strategis akan bersinergi mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Jawa.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan, perkembangan ekonomi syariah (eksyar) di Indonesia terus menunjukkan tren positif.
Sejauh ini, eksyar memiliki keunggulan yaitu berdaya tahan di tengah krisis karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan. Ia pun mengungkapkan bahwa kunci utama mendorong pertumbuhan eksyar yang inklusif dan berkelanjutan adalah dengan melakukan inovasi berbasis digital.
Inovasi itu adalah; digitalisasi dan perluasan literasi keuangan dan syariah, pengembangan keuangan mikro dan ekosistem halal end-to-end, serta optimalisasi zakat, infaq, shodaqah, dan wakaf (Ziswaf) dan instrumen sosial ekonomi pemberdayaan umat.
Pembiayaan perbankan syariah pada Juli 2024 mencapai Rp597,89T atau tumbuh 11,92 persen (yoy), capaian nominal tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp569,37T.
Di tataran global, eksyar Indonesia berdasarkan laporan dari SGIE Report saat ini berada pada peringkat ke-3 (di bawah Malaysia dan Arab Saudi), meningkat 1 peringkat dibanding tahun sebelumnya.
Menyikapi perkembangan ini, Destry mendorong perlunya memacu eksyar melalui sinergi erat dengan KNEKS dan berbagai stakeholders.
Bank Indonesia senantiasa berperan sebagai .AIR" (Akselerator, Inisiator, dan Regulator) dalam pengembangan eksyar yang meliputi: koordinasi dengan berbagai stakeholder mendorong percepatan program eksyar, memprakarsai inovasi program pengembangan eksyar, seperti pemberdayaan ekonomi pesantren.serta ) perumusan dan penerbitan ketentuan sesuai kewenangan.