Berita

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour di sesi ke-79 Majelis Umum PBB pada Selasa, 10 September 2024/AP

Dunia

Israel Tak Terima Palestina Dapat Jatah Kursi di PBB

KAMIS, 12 SEPTEMBER 2024 | 18:37 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Di tengah perang yang masih berkecamuk di Jalur Gaza, otoritas Palestina mengukir sejarah dengan menjadi peserta rapat Majelis Umum PBB sesi ke-79. 

Mengutip The New Arab pada Kamis (12/9), Wakil Palestina untuk PBB, Riyad Mansour terlihat duduk di meja bertuliskan 'Negara Palestina' di sebelah negara anggota PBB lainnya yakni Sri Lanka, dan Sudan pada rapat hari Selasa (10/9).

Duta Besar Mesir untuk PBB, Osama Mahmoud Abdelkhalek Mahmoud mengonfirmasi kabar tentang posisi duduk resmi yang kini telah didapatkan Palestina. 

"Ini bukan sekadar masalah prosedural. Ini adalah momen bersejarah bagi kami," tegasnya.

Keputusan itu tentu memicu penolakan dan kemarahan dari Israel. Wakil Duta Besar Israel untuk PBB, Jonathan Miller mengklaim kehadiran Palestina dalam rapat merupakan keputusan yang akan membuat Hamas bahagia. 

"Setiap keputusan dan atau tindakan yang meningkatkan status Palestina saat ini merupakan hadiah bagi terorisme secara umum dan teroris Hamas secara khusus," tegasnya. 

Sidang Umum PBB ke-79, yang dipimpin oleh Presiden Philemon Yang dan berfokus pada penyelesaian konflik di Gaza, Haiti, dan Ukraina, serta mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim.

Palestina berupaya memperoleh keanggotaan penuh PBB. Setelah pemungutan suara pada bulan April, AS kembali memveto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang aksesi keanggotaan Palestina. 

Pada tanggal 10 Mei, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi berisi dukungan terhadap Palestina untuk menjadi anggota penuh, dan merekomendasikan kepada DK PBB untuk mempertimbangkan kembali masalah tersebut. 

Majelis Umum PBB menegaskan bahwa Palestina layak memperoleh keanggotaan penuh, yang akan memberi mereka hak-hak tambahan, termasuk status pengamat dan kemampuan untuk mengajukan proposal dan amandemen.

Resolusi tersebut didukung oleh 143 suara, sembilan suara menentang, termasuk AS dan Israel, dan 25 suara abstain.

Untuk menjadi anggota penuh, Palestina memerlukan rekomendasi Dewan Keamanan, sebelum bisa diajukan dalam pemungutan suara Majelis Umum PBB.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya