Berita

Perusahaan Pertambangan dan Metalurgi Kola di Monchegorsk, Rusia/Bloomberg

Bisnis

Putin Berencana Batasi Ekspor Nikel

KAMIS, 12 SEPTEMBER 2024 | 16:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Rusia berencana membatasi beberapa komoditasnya seperti nikel, titanium, dan uranium sebagai balasan atas sanksi Barat.

Hal tersebut dikatakan langsung Presiden Vladimir Putin dengan meminta jajarannya untuk mempelajari kemungkinan pembatasan ekspor tersebut.

"Rusia adalah pemimpin dalam cadangan bahan baku strategis seperti uranium, titanium, nikel," kata Putin dalam rapat kabinet yang disiarkan stasiun televisi pemerintah, dikutip Bloomberg, Kamis (12/9).

Menurut Putin, pembatasan ekspor komoditas itu seharusnya tidak akan merugikan negaranya. Sehingga ia meyakini langkah tersebut bisa dilakukan oleh negaranya.

"Saya tidak mengatakan bahwa ini perlu dilakukan segera, tetapi kita dapat mulai mempertimbangkan pembatasan pada pasokan ke pasar luar negeri, tidak hanya untuk sejumlah komoditas yang saya sebutkan tadi, tetapi juga beberapa produk lainnya," kata Putin.

Sebagai informasi, Amerika Serikat dan Uni Eropa aktif memberlakukan berbagai sanksi terhadap ekonomi Rusia, termasuk pada sejumlah perusahaan logam dan pertambangan, sejak invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada 2022. 

Namun, MMC Norilsk Nickel PJSC asal Rusia merupakan salah satu yang tidak dikenai sanksi Barat. Perusahaan ini memproduksi nikel olahan terbesar di dunia. Sedangkan, VSMPO-Avisma PJSC adalah salah satu produsen titanium terbesar.

Selain itu, negara ini juga merupakan pengekspor bahan bakar dan teknologi nuklir terbesar di dunia. Raksasa nuklir Rusia, Rosatom Corp, mengendalikan hampir setengah dari kapasitas pengayaan global yang dibutuhkan untuk mengubah bijih uranium menjadi bahan bakar nuklir.

Meski demikian, saat ini layanan pers Norilsk Nickel dan Rosatom menolak mengomentari pernyataan orang nomor satu di Rusia itu, sementara, VSMPO-Avisma tidak segera membalas permintaan komentar.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya