Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak/Net
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memandang baik adanya penambahan matra siber di tubuh TNI sangat penting.
Menurut dia, saat ini muncul berbagai ancaman di dunia siber menjadi tantangan bangsa dan negara Indonesia, terlebih penyerangan siber sudah menjadi ancaman dunia global.
"Itu kan sudah jadi ancaman global, sekarang sudah terbukti beberapa permasalahan tentang data-data kita segala macam itu. Kita akan telusuri supaya bisa organisasi yang baik untuk bisa memfungsikan dan mengantisipasi perkembangan siber," kata Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (11/9).
Maruli tidak menjawab secara gamblang ketika ditanya soal siapa saja tokoh yang cocok mengisi matra siber, apakah dari sipil atau anggota TNI.
Namun, Maruli mengingatkan bahwa masalah siber terkait dengan keamanan dan berharap antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), TNI dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bisa duduk bersama membahas matra siber.
"Itu memang kemarin kan antara Kominfo dan Kemhan. Mungkin perlu duduk bersama. Bagaimana kita, apa perlu dibagi tugasnya atau siapa yang bertanggung jawab," jelasnya.
Mantan Pangkostrad ini yakin keberadaan matra tambahan di TNI, akan mulai diberlakukan pada pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Adapun sejauh ini keberadaan matra siber di TNI masih sebatas wacana dan tengah dibicarakan.
"Sudah pasti dong (berlangsung di pemerintahan selanjutnya). Karena hampir semua negara di dunia pun sudah membuat tim tim yang seperti itu," demikian Maruli Simanjuntak.