Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Kehadiran Relawan Berani Mati Tegaskan Jokowi Biang Masalah

RABU, 11 SEPTEMBER 2024 | 14:54 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Presiden Joko Widodo dinilai menjadi biang masalah di negeri ini selama satu dekade terakhir. Persepsi itu mengemuka lantaran mendadak muncul relawan Berani Mati Jokowi. 

Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, kehadiran relawan Berani Mati Jokowi membuka tirai yang menutup wajah asli rezim.

"Bahwa rezim ini (Jokowi) adalah biang masalah bagi negeri ini dari segi demokrasi yang mengalami kemunduran," ujar Efriza kepada RMOL, Rabu (11/9).


Menurutnya, salah satu aspek pemerintahan Jokowi yang disoroti publik adalah terkait korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"KKN yang tak sesuai lagi dengan semangat reformasi. Sehingga hadirnya relawan menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan negara oleh Presiden Jokowi," tuturnya.

Contoh masalah konkret yang muncul ke publik, disebutkan dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) itu adalah terkait dinasti politik Jokowi.

Dia mengamati, belakangan publik murka dengan perilaku rezim dan pengikutnya dalam upaya meloloskan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep agar bisa nyalon gubernur di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024. 

"Meskipun upaya revisi UU Pilkada lewat Baleg DPR tak jadi dilakukan karena demo besar-besaran masyarakat, tetapi peristiwa itu dapat menjadi contoh bahwa ada upaya pengabaian konstitusi dalam bentuk tidak mengikuti Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia calon gubernur yang sudah ditetapkan undang-undang," urai Efriza.

"Bahwa UU Pilkada mengatur batas usia calon gubernur adalah 30 tahun terhitung sejak pendaftaran adalah mutlak menurut MK. Tetapi, upaya revisi UU Pilkada yang gagal contoh rezim ini hendak memperjuangkan kepentingan keluarganya sendiri," sambungnya.

Oleh karena itu, Efriza meyakini akan muncul persepsi di masyarakat tentang Jokowi yang ingin mengubah citra negatif masyarakat terhadapnya sekarang ini menjadi positif kembali.

"Masyarakat Indonesia bukan rakyat yang tak memahami demokrasi, karena pemerintah terutama Presiden Jokowi melupakan rakyatnya, mengabaikan rakyat dalam pembuatan kebijakan, sehingga wajar rakyat melakukan aksi protes kepada pemerintah," demikian Efriza menambahkan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya