Berita

Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (10/9)/RMOL

Politik

Megawati Digugat Kader, PDIP Singgung Partai Lain Kena Demam

SELASA, 10 SEPTEMBER 2024 | 14:09 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

PDIP tidak ingin gegabah dalam mengomentari terkait gugatan yang dilayangkan Djupri dkk kepada Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan pihaknya bakal melakukan pengecekan secara komprehensif terkait penggugat Megawati itu.

"Kita harus cek dulu posisi kader kah apa bukan, status mereka kan harus kita pastikan dulu," kata Komarudin Watubun di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (10/9).


Ketika ditegaskan apakah Djupri dkk adalah kader banteng, Anggota Komisi II DPR itu mengatakan belum ada waktu untuk mengecek.

"Makanya harus dicek dulu dia kader partai apa bukan. Belum (cek), saya tidak terlalu serius mengecek itu, karena partai kita punya aturan, kita tahulah apa yang kita lakukan, kan ini bukan partai kemarin," ucapnya.

Komarudin menuturkan tidak masalah dengan adanya gugatan tersebut, lantaran PDIP telah mengalami berbagai gelombang dan dinamika politik selama ini.

"PDIP sudah mengalami perjuangan sejarah yang panjang jadi urusan begitu ya hal biasa-biasa saja," ucapnya.

Menurutnya, sejauh ini partai politik sedang banyak yang diusik oleh pihak kekuasaan. Sehingga, munculnya gugatan itu merupakan hak yang biasa dan perlu diverifikasi siapa aktor utama penggugat itu.

"Apalagi sekarang ini kan partai politik lagi kena demam, demam berdarah ini, jadi harus dicek itu siapa di balik mereka itu yang penting," tegasnya.

Ia menambahkan sebagai negara hukum, munculnya gugatan tersebut dihargainya, lantaran setiap warga negara memiliki hak untuk melakukan gugatan.

"Ya sebagai negara hukum ya orang semua orang kan punya hak, toh untuk melakukan mengajukan tuntutan hukum kalau ada pelanggaran," tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya