Pemerintah resmi menggabungkan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) pada Senin (9/9).
Merger antara operator bandara pelat merah itu kini menjadi PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports).
Entitas baru ini pun masuk ke dalam anggota Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria mengklaim hasil konsolidasi Angkasa Pura I dan II ke dalam InJourney Airports membuat operator bandara milik negara ini menjadi terbesar kelima di dunia.
“Tepat hari ini kami menjadi airport terbesar kelima di dunia,” tuturnya saat peresmian InJourney Airports.
Adapun peresmian InJourney Airports dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, hingga Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi.
Merger ini dinilai menjadi langkah transformasi di sektor pengelolaan bandara, terutama mengoptimalkan potensi sektor ekonomi, pariwisata, hingga logistik Indonesia.
Menurut Faik, aksi korporasi itu tidak hanya dapat menyelesaikan persoalan di masing-masing Angkasa Pura I dan II saja, namun juga menjadi jawaban atas masalah dalam industri aviasi di Tanah Air.
“Jadi konsep merger ini sebenarnya tidak hanya untuk menyelesaikan masalah AP I dan AP II, tapi menyelesaikan masalahnya aviasi industri di Indonesia, jadi banyak hal yang bisa kita selesaikan,” katanya.