Berita

Orang-orang ikut serta dalam protes di Nantes setelah penunjukan Michel Barnier sebagai PM Prancis/AFP

Dunia

Ribuan Warga Prancis Tolak Michel Barnier Jadi PM

MINGGU, 08 SEPTEMBER 2024 | 11:01 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ribuan orang turun ke jalan di seluruh Prancis untuk memprotes keputusan Presiden Emmanuel Macron mengangkat Michel Barnier dari kubu kanan-tengah sebagai perdana menteri.

Kementerian dalam negeri mengatakan 110.000 orang turun ke jalan di seluruh negeri, termasuk 26.000 di Paris, sementara seorang tokoh sayap kiri terkemuka memperkirakan jumlah peserta di seluruh Prancis mencapai 300.000.

Selain ibu kota, protes juga terjadi di Nantes di barat, Nice dan Marseille di selatan, serta Strasbourg di timur.


Kubu kiri, yang dipimpin oleh partai sayap kiri France Unbowed (LFI), menuduh Macron mencuri pemilu setelah Macron menolak memilih kandidat aliansi New Popular Front (NFP) yang berada di posisi teratas dalam pemungutan suara bulan Juli.

Banyak demonstran yang melampiaskan kemarahan mereka kepada Macron dan beberapa menyerukan agar dia mengundurkan diri.

"Menyatakan suara tidak akan ada gunanya selama Macron berkuasa," kata pengunjuk rasa Manon Bonijol, seperti dimuat Al Jazeera pada Minggu (8/9).

Macron mengakhiri kebuntuan politik selama dua bulan terakhir dengan menunjuk Barnier yang seorang mantan negosiator Brexit Uni Eropa sebagai perdana menteri.

Dalam wawancara pertamanya sebagai kepala pemerintahan, Barnier mengatakan pemerintahannya, yang tidak memiliki mayoritas yang jelas, akan mencakup kaum konservatif, anggota kubu Macron dan ia berharap, beberapa dari kubu kiri.

Barnier menghadapi tugas yang berat untuk mencoba mendorong reformasi dan anggaran 2025 karena Prancis berada di bawah tekanan dari Komisi Eropa dan pasar obligasi untuk mengurangi defisitnya.

Cole Stangler, seorang analis pemerhati politik Prancis, mengatakan para pengunjuk rasa merasa bahwa keputusan Macron tidak mencerminkan hasil pemilu sebelumnya.

Menurutnya, Macron dan kalangan bisnis semakin khawatir tentang tenggat waktu anggaran yang akan datang dan Barnier merupakan orang yang cocok untuk memuluskan langkah itu.

"Mereka harus mendapatkan anggaran yang disetujui pada akhir tahun dan mereka harus menyerahkan anggaran kepada parlemen paling lambat 1 Oktober," ungkapnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya