Setelah menguasai pasar Asia termasuk Jepang lewat musik dan kosmetiknya, kini Korea Selatan (Korsel) mulai menjadikan kuliner sebagai senjata baru yang menarik banyak peminat di kalangan anak muda Jepang.
Dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu (7/9), menurut perkiraan Ajinomoto, pasar produk makanan Korea mencapai sekitar 29 miliar Yen (Rp3 triliun) pada tahun fiskal 2023. Tumbuh sekitar 50 persen dibandingkan tahun fiskal 2018.
Hal ini diimbangi langkah para pengolah makanan besar dengan menawarkan berbagai macam kuliner Korea, termasuk makanan beku dan paket makanan untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat akan hidangan Korea yang praktis dan autentik.
CJ Foods Japan, cabang dari CJ Cheiljedang - pembuat makanan Korea Selatan - yang berkantor pusat di Tokyo, saat ini berkembang pesat dengan merek makanan Korea globalnya, Bibigo.
Barang-barang yang paling laku termasuk pangsit mandu ala Korea, kimchi, dan bumbu-bumbu, yang penjualannya telah mengalami pertumbuhan dua digit.
Demikian pula, Daesang Japan, anak perusahaan lokal dari raksasa makanan Korea Selatan lainnya, yang berkantor pusat di Tokyo, juga mulai menjual makanan beku seperti kimbap, atau sushi gulung Korea, pada tahun 2021.
Dengan penjualan yang terus meningkat, perusahaan tersebut kini menawarkan sekitar 20 produk dan berencana untuk memperluas jajarannya dengan empat item baru tahun fiskal ini termasuk satu yang akan diluncurkan pada musim gugur.
“Kuliner Korea semakin dikenal melalui kemunculannya dalam drama,” kata seorang perwakilan Daesang.
"Hidangan Korea yang sehat semakin dikenal oleh konsumen Jepang dan kami memperluas wilayah penjualan kami untuk mengikuti tren ini," ujarnya.