Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Indonesia Bakal Kebanjiran Dana Asing, IHSG Diprediksi Melesat hingga Akhir 2024

JUMAT, 06 SEPTEMBER 2024 | 14:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan hingga akhir 2024. 

Hal ini diproyeksikan oleh perusahaan jasa keuangan dan bank investasi global, JPMorgan, yang melihat potensi besar masuknya aliran dana asing seiring dengan perubahan peringkat saham China dari overweight menjadi netral.

"JP Morgan menekankan kembali pandangan positif terhadap pasar saham Indonesia," kata Chief Executive Officer JPMorgan Indonesia Gioshia Ralie dalam lembar fakta Indonesia’s 2H2024 Outlook Media Briefing, Kamis (5/9). 

Seperti dikutip Bloomberg, Jumat (6/9), JPMorgan sendiri telah menyarankan para investor untuk mengalihkan dananya ke pasar yang dinilai lebih prospektif seperti India, Meksiko, Arab Saudi, Brasil, dan Indonesia. 

Pasalnya, Pasar China kemungkinan besar akan tetap tertekan menjelang pemilu AS dan keputusan suku bunga bank sentral Federal Reserve (The Fed).

Sejak Juni 2024, Indonesia tercatat menerima aliran dana asing sebesar 600 juta Dolar AS, meskipun jumlah tersebut masih lebih kecil dibandingkan dengan arus keluar dana asing sebesar 1,7 miliar Dolar AS pada periode April-Mei.

Menurut Ralie, potensi masuknya lebih banyak dana asing ke pasar Indonesia masih terbuka lebar. Ditambah lagi, IHSG telah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah, didukung oleh penguatan nilai tukar Rupiah dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September mendatang.

Kondisi ini diprediksi akan memberikan dampak positif bagi pasar saham Indonesia.

"Pemangkasan suku bunga The Fed kemungkinan akan memberikan keuntungan bagi Indonesia dari sisi arus modal dan likuiditas," jelas Ralie.

JPMorgan juga memprediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan mengikuti langkah ini dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada periode September-Desember 2024, dan tambahan 50 basis poin lagi pada semester pertama 2025. 

Sektor-sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, seperti perbankan, properti, dan otomotif, diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan pelonggaran moneter ini, meskipun sebagian besar bank mungkin tidak akan mengalami ekspansi Net Interest Margin (NIM) selama siklus penurunan suku bunga.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya