Berita

Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo/Ist

Politik

Perang PDIP vs Jokowi Direm Jelang Pelantikan Prabowo

RABU, 04 SEPTEMBER 2024 | 12:44 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Perseteruan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Presiden Joko Widodo yang menguat ketika pemilihan presiden (Pilpres) 2024 kemarin, diperkirakan akan menurun intensitasnya jelang pelantikan Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto.

Pengamat politik Yusak Farchan berpandangan, PDIP di penentuan bakal calon kepala daerah Pilkada Serentak 2024 nampak tidak memunculkan sosok yang kontradiktif dengan rezim Jokowi dan juga Prabowo.

"Megawati berupaya menurunkan tensi atau ketegangan politik dengan Jokowi," ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Rabu (4/9).


Direktur Eksekutif Citra Institute itu menyebutkan salah satu contoh pencalonan kepala daerah, yakni di pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tidak mengusung petahana Anies Baswedan, dan malah mengusung kadernya sendiri Pramono Anung.

"Meskipun PDIP masih menjalani perang terbuka dengan Jokowi, namun Mega berupaya menjaga keseimbangan hubungan dengan Jokowi," tutur Yusak.

"Misal di Pilgub Jakarta, dan Jokowi dan Prabowo juga cenderung kompak membendung Anies, karena Anies bisa menjadi ancaman Prabowo maupun Gibran di Pemilu 2029 kalau terpilih menjadi Gubernur," sambungnya.

Oleh karena itu, Yusak memandang tidak jadinya PDIP mengusung Anies bukan karena dijegal oleh Jokowi, tetapi karena ada muatan politis ke depan untuk menjaga kekuasaan.

"Karena bisa saja PDIP dihajar dengan beberapa kasus hukum yang menyeret kadernya, seperti kasus Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto dan suami dari Puan Maharani," kata Yusak. 

"Jadi memang ada titik temu atau benang merah antara Jokowi, Prabowo dan Mega terkait dikeluarkannya Anies dari gelanggang pertarungan pilgub," tambahnya.

Populer

Gufroni Jadikan Muhammadiyah Sarang Mafia Berideologi Ekstrem

Senin, 12 Mei 2025 | 16:27

Jokowi Jadi Ketum PSI, Pertama Dalam Sejarah Bapak Gantikan Anak

Rabu, 14 Mei 2025 | 18:31

Negara Harus Tunjukkan Taring Amankan Jaksa Lewat TNI

Senin, 12 Mei 2025 | 17:42

Kejagung dan KPK Didesak Usut Dugaan Pemerasan Kajari Tolitoli

Rabu, 07 Mei 2025 | 12:30

IDI Minta Menkes Dicopot Gegara Bikin Kolegium Tandingan

Selasa, 13 Mei 2025 | 19:59

Kejagung Tegaskan Pengamanan dari TNI Tidak Terkait Kasus Satelit Kemhan

Senin, 12 Mei 2025 | 22:18

Arsjad Rasjid Cs Kalah di MA, Pemegang Saham PT Krama Yudha Bebas dari Tuduhan

Minggu, 11 Mei 2025 | 12:26

UPDATE

Dubes Tiongkok Ungkap Kedekatan Prabowo-Xi Jinping: Saling Kirim Surat

Jumat, 16 Mei 2025 | 18:00

Megawati Tekankan Platform Ideologis Partai ke Kader Kepala Daerah

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:57

Bahaya Grup FB Fantasi Sedarah Bisa Sebabkan Kekerasan Seksual

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:45

Ibarat Baju, PSI Kesempitan Buat Jokowi

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:22

Mendikdasmen Kenalkan Rumah Pendidikan di Korsel

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:20

RIBK Kemenkes Diminta Prioritaskan Lansia dalam Perencanaan Kesehatan Nasional

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:13

Indonesia Dukung Palestina dan Edukasi Anti-Islamofobia

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:10

DPR Desak Polisi Tangkap Admin Grup FB Fantasi Sedarah

Jumat, 16 Mei 2025 | 16:59

Ketua PDIP: Anda Tak Akan jadi Kepala Daerah tanpa Parpol

Jumat, 16 Mei 2025 | 16:59

Wamen ESDM: Forel dan Terubuk Bisa Hasilkan Minyak 20.000 Barel Per Hari

Jumat, 16 Mei 2025 | 16:50

Selengkapnya