Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Saham Anjlok 9,5 Persen, Nvidia Rugi 279 Miliar Dolar AS

RABU, 04 SEPTEMBER 2024 | 10:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saham Nvidia anjlok 9,5 persen, sebuah penurunan nilai pasar satu hari terdalam yang pernah dialami sebuah perusahaan Amerika Serikat.

Dikutip dari Reuters, Rabu (4/9), Nvidia kehilangan kapitalisasi pasar sebesar 279 miliar Dolar AS pada Selasa waktu setempat, sebuah indikasi utama bahwa investor menjadi lebih berhati-hati terhadap teknologi AI baru yang telah memicu sebagian besar keuntungan pasar saham tahun ini.

Kegelisahan terbaru seputar AI muncul setelah Nvidia pada pekan lalu menyampaikan perkiraan triwulanan yang gagal memenuhi harapan para investor di mana mereka telah berupaya mendorong kenaikan tajam pada sahamnya.


Todd Sohn, ahli strategi di Strategas Securities, ikut berpendapat terkait kehati-hatian para investor teknologi.

"Begitu banyak uang yang mengalir ke sektor teknologi dan semikonduktor dalam 12 bulan terakhir sehingga perdagangannya benar-benar tidak seimbang," kata Todd Sohn.

Intel turun hampir 9 persen setelah Reuters melaporkan rencana CEO Pat Gelsinger dan sejumlah eksekutif untuk memangkas bisnis yang tidak diperlukan dan merombak belanja modal perusahaan.

Kekhawatiran mengenai lambatnya pengembalian investasi AI yang besar telah menghantui perusahaan-perusahaan paling berharga di Wall Street dalam beberapa minggu terakhir, dengan saham Microsoft dan Alfabet diperdagangkan lebih rendah setelah laporan triwulanan mereka pada Juli.

"Beberapa penelitian terkini mempertanyakan apakah pendapatan dari AI saja pada akhirnya akan membenarkan gelombang belanja modal untuk AI. Saat menilai belanja modal AI oleh masing-masing perusahaan, investor harus mempertimbangkan apakah mereka memanfaatkan neraca dan modal mereka sebaik-baiknya," tulis ahli strategi BlackRock.

Pada rekor penutupan tertingginya di Juli, Nvidia meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2024. Kerugian baru-baru ini membuatnya naik 118 persen tahun ini.

Pelemahan saham chip pada hari Selasa disertai dengan penurunan besar di Wall Street, dengan Nasdaq turun 3,3 persen dan S&P 500 turun 2,1 persen.

Investor sebagian besar memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pengumuman kebijakannya pada 18 September, menurut FedWatch Tool milik CME.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya