Kolase Tri Rismaharini-Khofifah Indar Parawansa-Luluk Nur Hamidah/Ist
Pilkada Jawa Timur 2024 mencetak sejarah baru dengan munculnya tiga calon gubernur perempuan sekaligus.
Pakar Kepemiluan, Titi Anggraini mengatakan, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melonggarkan ambang batas pencalonan pilkada telah membuka ruang bagi partai politik untuk mengusung kader-kader terbaiknya.
"Ketika hambatan untuk berkompetisi bisa didobrak, ternyata pilkada bisa lebih ramah pada perempuan politik," kata Titi lewat akun X resminya, Kamis (29/8).
Diketahui, PDIP menugaskan Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya yang terkenal dengan kepemimpinannya yang tegas, untuk maju bersama KH Zahrul Azhar Asad (Gus Han) sebagai calon wakil gubernur.
Risma akan berhadapan dengan rivalnya, Khofifah Indar Parawansa, yang merupakan petahana Gubernur Jawa Timur, didampingi Emil Dardak sebagai calon wakil gubernur. Khofifah dan Emil diusung oleh koalisi besar partai-partai politik.
Sementara itu, PKB mengusung Luluk Nur Hamidah, politikus muda dengan pengalaman luas di bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat, bersama Lukmanul Hakim sebagai calon wakil gubernur.
"Pilkada Jatim mencetak sejarah, pertama kali ada pilkada diikuti 3 cagub perempuan sekaligus. Bravo!" apresiasi Titi yang juga Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Kehadiran tiga cagub perempuan ini menandai momen penting dalam politik Indonesia, terutama dalam hal keterlibatan perempuan dalam posisi kepemimpinan di tingkat regional.
Dengan aturan yang lebih ramah bagi calon perempuan, pilkada kali ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk lebih terbuka dan inklusif dalam mencalonkan pemimpin.