Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia/RMOL
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dinilai belum mapan memimpin partai sekelas Golkar. Terlihat pada awal kepemimpinannya, Bahlil telah mengeluarkan kebijakan yang mencla-mencle dalam menetapkan Calon Gubernur Banten yang diusung Golkar.
Sebelumnya Bahlil resmi mengumumkan dukungan Golkar ke pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah. Namun sehari berselang berubah ke pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi.
Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, kepemimpinan Bahlil di Golkar tak akan bertahan lama.
“Saya ragu dia (Bahlil) akan bertahan memimpin Golkar dalam beberapa tahun ke depan. Golkar memang harus dipimpin figur yang mapan seperti Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla,” kata Jerry kepada
RMOL, Kamis (29/8).
Sambungnya, baru beberapa hari memimpin, Bahlil sudah diterpa berbagai skandal. Mulai dari Whisky hingga adanya gugatan kader terhadap hasil Munas XI Golkar ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
“Bahkan Bahlil didemo juga oleh sebagian pengurus Golkar yang mempertanyakan Munas yang dipercepat bulan Agustus padahal seharusnya bulan Desember. Saya prediksi akan banyak benturan dengan pengurus (Golkar) di daerah,” ungkapnya.
Jerry menilai ajang Pilkada 2024 ini menjadi tolok ukur Bahlil dalam memimpin Golkar ke depan.
“Terlepas dari itu perlu diberi kesempatan juga dia dan kita akan lihat di Pilkada serentak bagaimana kemampuannya untuk mampu meraih hasil terbaik,” pungkasnya.