Berita

Ilustrasi/ Net

Bisnis

Bitcoin Tergelincir ke Level Terendah Rp899 Juta di Tengah Kekhawatiran Pasar

RABU, 28 AGUSTUS 2024 | 14:42 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Mata uang kripto, Bitcoin mengalami penurunan tajam dan sempat berada di level terendah 58.059 Dolar AS, atau sekitar Rp899,91 juta dalam perdagangan 24 jam terakhir pada Rabu (28/8) pagi. 

Seperti dikutip CoinGecko, mata uang tersebut anjlok 6 persen hingga pukul 12.15 WIB, dengan pergerakan di kisaran 59.601-61.337 Dolar AS.

Meski sedikit mata uang Bitcoin terpantau belum mampu kembali ke level psikologis 60.000 Dolar AS.

Penurunan harga ini terjadi meskipun sebelumnya Bitcoin sempat mendapat dorongan setelah pernyataan Gubernur Federal Reserve (The Fed) tentang rencana pemangkasan suku bunga. 

Namun, kekhawatiran pasar bahwa langkah The Fed ini akan mempengaruhi berbagai aset membuat Bitcoin terlempar dari level harga rata-rata 200 hari (200-day moving average price).

"Pada dasarnya, pasar melihat The Fed sedang bermain-main dengan banyak aset, yang membuat Bitcoin melemah di bawah harga rata-rata 200 hari, dan ini cukup mengkhawatirkan," kata analis pasar di IG Australia Pty, Tony Sycamore,

Di tengah ketidakpastian ini, Bitcoin sepanjang tahun ini masih mencatat kenaikan 41 persen, dengan level tertingginya pada Maret sebesar 73.798 Dolar AS. Namun penurunan yang berkepanjangan di bawah harga tersebut mulai menimbulkan keraguan mengenai keberlanjutan reli tersebut.

Dalam hal ini, pasar juga tengah menantikan laporan kinerja Nvidia Corp, produsen cip yang menjadi penerima manfaat terbesar dari arus teknologi kecerdasan buatan (AI). 

Menurut Sycamore, laporan Nvidia yang akan dirilis pada Rabu ini sangat penting karena dapat mempengaruhi selera investor terhadap investasi yang lebih berisiko, termasuk Bitcoin.

Selain Bitcoin, altcoin seperti Ether juga mengalami penurunan lebih dari 7 persen pada Rabu pagi, dan saat ini berada di kisaran 2.477 Dolar. 

Koin lain seperti Solana, Cardano, Avalanche, XRP, Shiba Inu, dan Dogecoin juga mencatat kinerja yang buruk dalam 24 jam terakhir dengan penurunan yang bervariasi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya