Berita

Ilustrasi/Yeni Safak

Dunia

Intelijen AS Bantu Israel Serang Hizbullah

SENIN, 26 AGUSTUS 2024 | 17:24 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Diduga Amerika Serikat ikut campur tangan dalam serangan besar-besaran Israel di Lebanon Selatan.

Menurut seorang pejabat AS yang anonim, bantuan yang diberikan Washington kepada Tel Aviv berupa informasi intelijen yang berguna dalam serangannya melawan Hizbullah.

"AS memberikan bantuan intelijen kepada Israel dalam serangan pendahuluan (Minggu) terhadap Hizbullah di Lebanon," bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat Middle East Monitor pada Senin (26/8).


Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Israel terkait pernyataan pejabat Amerika tersebut.

Namun, Gedung Putih sebelumnya menyatakan bahwa Presiden Joe Biden memantau dengan saksama berbagai peristiwa di Israel dan Lebanon.

Pesawat tempur Israel melancarkan lebih dari 40 serangan udara di Lebanon selatan Minggu dini hari (25/8), serangan paling parah sejak serangan lintas perbatasan dengan Hizbullah dimulai Oktober lalu.

Tentara Israel mengklaim bahwa serangan itu bertujuan untuk mencegah serangan Hizbullah yang akan datang.

Hizbullah kemudian melaporkan bahwa pasukannya telah memulai serangan balasan bernama "Operasi Arbain" di dua situs militer Israel yakni pangkalan Glilot yang diduduki Israel dan pangkalan udara Ein Shemer, yang terletak 75 km dari Lebanon dan 40 km dari Tel Aviv.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah membantah bahwa Operasi Arbain telah digagalkan Israel.

Sebaliknya, menurut Nasrallah, Hizbullah berhasil melancarkan 340 roket ke target Israel pada Minggu (25/8).

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah terlibat dalam baku tembak harian dengan tentara Israel di seberang Garis Biru, yang mengakibatkan ratusan korban, sebagian besar di pihak Lebanon.???????????????

Eskalasi ini terjadi dengan latar belakang perang di Gaza, di mana Israel telah menewaskan lebih dari 40.400 warga Palestina sejak serangan Hamas pada Oktober 2023.

Kampanye militer tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut menjadi puing-puing dan membuat sebagian besar orang kehilangan tempat tinggal, kelaparan, dan rentan terhadap penyakit.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya