Berita

Penandatanganan MoU tentang Kerja Sama Studi Green Ammonia dan Cofiring Ammonia/Ist

Bisnis

PLN IP Manfaatkan Green Ammonia untuk Energi Primer PLTU

SENIN, 26 AGUSTUS 2024 | 16:18 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

PLN Indonesia Power (PLN IP) selaku Subholding Generation Company terbesar se Asia Tenggara ini akan memanfaatkan green ammonia sebagai bahan bakar alternatif pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra, mengatakan, pemanfaatan green ammonia sebagai energi primer PLTU dapat mengurangi penggunaan batu bara, sehingga dapat menekan emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran batu bara dalam memproduksi listrik.

"Inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060," kata Edwin kepada wartawan, Senin (26/8).

Menurut Edwin, rencananya pemanfaatan green ammonia akan diterapkan di Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Banten 2 Labuan. Nantinya pembangkit tersebut akan dijadikan contoh bagi pembangkit listrik lain di seluruh Indonesia.

"Jika ini telah dilakukan maka akan menurunkan emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan," kata Edwin.

Untuk memanfaatkan green ammonia sebagai energi primer, PLN Indonesia Power melakukan studi kelayakan dengan menggandeng PT Pupuk Kujang dan IHI Corporation.

Melalui kerja sama ini PLN IP, IHI dan Pupuk Kujang akan mengkaji aspek teknis dan ekonomi dari seluruh rantai nilai mulai dari pasokan green ammonia hingga penerapan pembakaran.

"MoU ini merupakan langkah penting dalam upaya kami beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan. Green ammonia memiliki potensi besar untuk mengurangi jejak karbon kami dan mendukung masa depan energi yang lebih bersih di Indonesia," kata Edwin.

Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryono mengatakan bahwa Pupuk Kujang merupakan perusahaan pupuk terkemuka di Indonesia yang mengkhususkan dalam produksi amonia dan urea, dimana amonia merupakan komponen utama dalam mengurangi emisi karbon pada pembangkit listrik.

"Sebagai produsen amonia, Pupuk Kujang sangat antusias untuk terlibat dalam studi inovatif ini," kata Maryono.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya