Penyerahan SK kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dilakukan langsung Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Senin (26/8)/RMOL
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, kembali mengumumkan bakal calon kepala daerah (cakada) yang diusung di Pilkada Serentak 2024. Dari 60 Cakada itu terbagi menjadi 6 bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur, 38 bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati, serta 16 bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota.
Pembacaan nama-nama calon Kepala Daerah dilakukan oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, yang dilakukan secara hybrid dari Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (26/8).
Namun, dari 6 bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur yang diusung PDIP, tidak ada nama pasangan untuk Pilkada Jakarta.
Adapun, enam Cakada yang diusung PDIP tersebut adalah Steven Kandouw-Letjen TNI (Purn) Alfred Denny Djoike Tuejeh (Sulawesi Utara), Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi (Banten), Andika Perkasa-Hendrar Prihadi atau Hendi (Jawa Tengah).
Kemudian, Hamzah Isa-Andurrahman Abubakar Bahmid (Gorontalo), Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto (Nusa Tenggara Timur), dan Andi Sulaiman-Andri Partono (Kalimantan Utara).
Setelah pembacaan, para calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung menerima penyerahan Surat Keputusan (SK) dari Megawati.
Sebelumnya, DPP PDIP mengumumkan 169 Calon Kepala Daerah pada gelombang satu dan gelombang kedua di Pilkada 2024, beberapa waktu lalu. Pengumuman pertama dilakukan pada 14 Agustus lalu.
Pada pengumuman ketiga ini turut dihadiri jajaran DPP PDIP di antaranya Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey serta wakilnya Said Abdullah, Rudianto Tjen, dan Yuke Yurike; serta Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhie Darmo. Hadir pula jajaran Ketua DPP PDIP seperti Komaruddin Watubun, Djarot Saiful Hidayat, Deddy Sitorus, Adian Napitupulu, hingga Basuki Tjahaja Purnama.
Terlihat hadir pula putra Megawati yang juga Ketua DPP PDIP bidang Ekonomi Kreatif, Prananda Prabowo, Menseskab yang juga kader PDIP, Pramono Anung, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, serta mantan Menkumham Yasonna Laoly.
