Berita

Mantan Jurubicara Presiden ke-4 Abdurahman Wahid, Adhie Massardi/RMOL

Politik

Pidato Haus Kekuasaan Jadi Peringatan Keras Prabowo ke Jokowi

SENIN, 26 AGUSTUS 2024 | 09:02 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pesan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kongres PAN yang menyatakan ambisi kekuasaan berlebihan dapat membawa dampak negatif adalah peringatan keras untuk Presiden Joko Widodo.

Menurut mantan Jurubicara Presiden ke-4 Abdurahman Wahid, Adhie Massardi, pernyataan tersebut disampaikan karena hati nurani Prabowo tergerak melihat unjuk rasa masyarakat beberapa hari lalu.

"Saya mendengar sejak ada aksi kemarin itu, Prabowo mulai tersinggung sebagai tentara karena masyarakat menggugat penyimpangan konstitusi, sedangkan tentara itu kan jiwanya menjaga konstitusi," kata Adhie ditemui Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, di Nusa Dua, Bali, Senin (26/8).

Adhie menegaskan bahwa pernyataan Prabowo tersebut sebagai bentuk penegasan bahwa dirinya bukan lagi boneka Jokowi. Hal inilah yang selama ini ditunggu-tunggu rakyat Indonesia.

"Prabowo kemarin jadi boneka Jokowi, dengan pernyataan itu membuktikan dia independen, menghormati konstitusi dan ingin memperjuangkan seluruh rakyat Indonesia, dia ingin jadi presiden seluruh rakyat Indonesia," tandas Adhie.

Dalam pidatonya pada penutupan Kongres VI PAN yang berlangsung di Kempinski, Jakarta, pada Sabtu malam (24/8), Prabowo menekankan politik tidak hanya sekadar mengatur kekuasaan, tetapi juga upaya untuk mendapatkan mandat dari rakyat guna menjalankan pemerintahan demi kesejahteraan mereka.

Namun, Prabowo juga menyoroti bahaya dari nafsu kekuasaan yang tidak terkendali, terutama jika kekuasaan itu dikejar tanpa memikirkan kepentingan rakyat dan malah diatur oleh kekuatan lain yang tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

"Walaupun mereka-mereka yang terlalu haus dengan kekuasaan, dan kadang-kadang kekuasaan itu hendak dibeli, hendak diatur oleh kekuatan-kekuatan lain, nah ini yang bisa mengganggu dan bahkan merugikan suatu bangsa,” tandasnya.



Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Bertemu Megawati Bakal Jadi Sowan Pamungkas Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 16:09

Kemenangan Trump Jadi Alarm Bahaya Bagi Perekonomian RI?

Kamis, 07 November 2024 | 16:02

BSSN Sudah Siapkan Operasi Siber Pengamanan Pilkada 2024

Kamis, 07 November 2024 | 15:52

WhatsApp Siapkan Fitur Baru untuk Cek Keaslian Foto dalam Pesan

Kamis, 07 November 2024 | 15:44

Mendagri Dorong Pemda Dukung Program Prioritas Prabowo-Gibran

Kamis, 07 November 2024 | 15:26

BSI Dukung Program Gizi Nasional Melalui Kemitraan dengan BGN

Kamis, 07 November 2024 | 15:25

Pemberantasan Judi Online Langkah Tegas yang Dinanti Sejak Lama

Kamis, 07 November 2024 | 15:21

Komisi I DPR Dukung BSSN Perkuat Keamanan Siber

Kamis, 07 November 2024 | 15:16

Trump Raih Kemenangan, Ancaman Tarif 60 Persen untuk China Jadi Sorotan

Kamis, 07 November 2024 | 15:10

Mayor Teddy Tidak Perlu Lagi Selalu Dampingi Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 14:58

Selengkapnya