Menko Airlangga Hartarto memimpin pertemuan bilateral AZEC Indonesia-Japan Joint Task Force Steering Committee dengan METI Jepang di Jakarta/Ist
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memimpin pertemuan bilateral antara Asia Zero Emission Community (AZEC) Indonesia-Japan Joint Task Force Steering Committee dengan METI Jepang, Saito Ken dan Ketua Dewan Direksi JBIC, Tadashi Maeda di Jakarta, Rabu (21/8).
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga selaku Ketua Steering Committee Joint Task Force mengapresiasi Pemerintah Jepang atas kemajuan yang telah diraih sejak AZEC Indonesia-Japan Joint Task Force dibentuk tahun lalu.
Melalui forum tersebut, telah dilaksanakan enam
expert group meeting untuk mengidentifikasi peluang hingga mencari solusi atas tantangan investasi di bidang transisi energi.
Berdasarkan hasil dari rangkaian pertemuan tersebut, teridentifikasi sejumlah proyek potensial yang dikategorikan dalam tiga hal berdasarkan kesiapan proyek.
“Pada kategori I, terdapat proyek-proyek komersial yang siap dilaksanakan, antara lain proyek panas bumi Muara Laboh dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka," kata Airlangga.
Sementara pada kategori II, terdapat proyek-proyek potensial yang sudah siap dikomersialkan namun masih dalam tahap studi kelayakan atau
feasibility study, seperti proyek pengelolaan lahan gambut dan proyek jaringan transmisi Jawa-Sumatera.
Pada kategori III, kata Airlangga, terdapat sekitar 74 MoU maupun inisiatif yang perlu diidentifikasi dan dipelajari lebih lanjut.
"Potensi investasi yang telah teridentifikasi dari kategori ini akan ditingkatkan kembali ke kategori II dan kategori I,” lanjut Airlangga.
Menko Airlangga juga menyampaikan komitmen dalam mendukung fasilitasi atas investasi pada proyek-proyek potensial lainnya, seperti pada produksi Crude Coconut Oil (CCO) untuk Sustainable Fuel Aviation (SFA), pembangkit listrik tenaga panas bumi, pembangkit listrik tenaga air, produksi amonia hijau dan hidrogen hijau, penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCU/CCUS), serta biomassa dan potensi investasi lainnya.
DI akhir pertemuan, Menko Airlangga berharap kerja sama AZEC dapat menghadirkan iklim yang mendukung pengembangan pembiayaan hijau di Indonesia, baik melalui pengembangan
platform keuangan yang kolaboratif untuk memobilisasi investasi domestik maupun internasional, serta menciptakan instrumen keuangan inovatif.
Dalam kegiatan ini, Menko Airlangga didampingi Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani dan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi.