Berita

Anggota Dewan Pakar DPP Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS)/Ist

Politik

BHS Dorong Peningkatan Early Warning System Antisipasi Megathrust

SENIN, 19 AGUSTUS 2024 | 19:53 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali menyuarakan potensi bencana alam berupa gempa berkekuatan besar akan terjadi di Indonesia. 

Kejadian gempa besar ini ramai dibicarakan dengan istilah gempa megathrust.

Menyikapi hal itu, Anggota Dewan Pakar DPP Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS) meminta pemerintah pusat dan daerah segera menindaklanjuti peringatan BMKG dengan memaksimalkan sistem peringatan dini (early warning system).


“Kan ada early warning system, sebagai sistem peringatan dini dari bencana yang terjadi. Itu, harus dimaksimalkan. Faktanya, di kota-kota besar di Indonesia sebagian besar tidak memiliki early warning system dan titik kumpul evakuasi misalnya di Surabaya, kota saya sendiri, itu tidak ada sirine sebagai informasi adanya bencana,” ujar BHS kepada RMOL, Senin (19/8). 

“Seharusnya, di semua sudut kota itu ada sirine itu, jadi saat ada bencana, itu dibunyikan, sehingga masyarakat yang sedang tidur pun bisa terbangun. Begitu pula operator seismograph harus standby terus,” tambahnya.

Dia berharap ada perubahan mindset dari pemerintah, dari penanggulangan dan penanganan bencana menjadi antisipasi atau pencegahan dampak bencana.

“BMKG kan sudah kerap kali menyampaikan adanya potensi megathrust ini. Walaupun memang tidak bisa dipastikan kapan terjadinya, seharusnya pemerintah daerah dan pusat melakukan langkah mitigasi bencana sebagai antisipasi atas dampak daripada megathrust itu,” tegasnya.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan pertemuan dari tiga lempeng dunia, yaitu indo-australia, pasifik, dan eurasia.

Anggota DPR terpilih periode 2024-2029 itu mencontohkan Jepang. Negeri Sakura ini dianggap sangat tanggap terhadap bencana yang akan terjadi.

Indonesia yang memiliki posisi geografis di antara lempengan mediterania dan pasifik, seharusnya membuat pemerintah bisa merespons cepat hasil kajian yang dilakukan oleh BMKG.

“BMKG kan sudah menginformasikan, selanjutnya bagaimana? Ya pemerintah sebagai penanggung jawab, pengelola negara mempersiapkan semua sektor yang terkait dengan penanggulangan bencana,” tegasnya.

Sebagai contoh, Basarnas itu harus siap SDM-nya, juga infrastruktur kelengkapannya untuk ditempatkan di posisi-posisi kota-kota yang rawan gempa. 

Demikian BNPB juga harus mempersiapkan semua SDM dan peralatannya serta perbekalannya di wilayah Indonesia yang rawan gempa, misalnya Selatan Jawa, Pesisir Barat Sumatera dan Pesisir Barat Sulawesi.

“Jangan sampai mereka tidak siap dengan alasan anggaran dikurangi Kemenkeu yang tidak paham penyelamatan nyawa dan barang publik,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya