Berita

Tim Walz/Foto: kamalaharris.com

Dunia

Komite Pengawas DPR AS Selidiki Kedekatan Cawapres Kamala Harris dengan China

SENIN, 19 AGUSTUS 2024 | 09:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Komite Pengawasan DPR AS sedang menyelidiki pasangan calon wakil Presiden Kamala Harris, Gubernur Minnesota Tim Walz atas dugaan hubungan jangka panjangnya dengan Tiongkok dan entitas yang terkait dengan Partai Komunis China (PKC).

Informasi tersebut dimuat Fox News Digital setelah kantor berita tersebut memperoleh surat yang ditulis oleh Ketua Komite Pengawas DPR James Comer kepada Direktur FBI Christopher Wray, yang memberitahukan biro tersebut tentang penyelidikan komite terhadap Walz.  

"Komite Pengawasan dan Akuntabilitas sedang melakukan investigasi di seluruh pemerintah terhadap operasi perang politik Partai Komunis Tiongkok terhadap Amerika dan tanggapan dari lembaga federal," tulis Comer dalam surat itu.

"Wakil Presiden Kamala Harris baru-baru ini mengumumkan pasangannya sebagai wakil presiden, Timothy Walz, sebagai gubernur Minnesota saat ini," lanjutnya.

Comer mengatakan bahwa komite tersebut telah diberi pengarahan oleh FBI pada tanggal 22 April dan 17 Juli. Kedua pengarahan tersebut terjadi sebelum Walz ditunjuk sebagai calon wakil presiden Harris. 

Comer mengatakan Walz memiliki hubungan jangka panjang dengan berbagai entitas dan pejabat yang terkait dengan PKC yang membuatnya rentan terhadap strategi partai penguasa China itu untuk menguasai elit, yang berupaya untuk mengkooptasi tokoh-tokoh berpengaruh di kalangan elit politik, budaya, dan akademis untuk mempengaruhi Amerika Serikat demi keuntungan rezim komunis dan merugikan rakyat Amerika.

Ia merujuk pada laporan mengenai keterlibatan Walz yang luas dengan pejabat dan lembaga PKC saat menjabat di kantor publik.

"Hal itu menimbulkan pertanyaan mengenai kemungkinan pengaruh PKC dalam pengambilan keputusannya sebagai gubernur, dan, jika ia terpilih, sebagai wakil presiden," kata Comer.

"Laporan terbaru mengungkapkan bahwa Gubernur Walz memiliki hubungan yang mengkhawatirkan dengan Republik Rakyat Tiongkok," ujarnya.

Comer merujuk pada laporan yang menunjukkan bahwa saat Walz menjadi guru di awal tahun 1990-an. Saat itu ia mengorganisasikan perjalanan ke Tiongkok untuk siswa Sekolah Menengah Atas Alliance, yang biayanya dilaporkan dibayar oleh pemerintah Tiongkok.

"Pada tahun 1994, Tn. Walz mendirikan perusahaan swasta bernama 'Educational Travel Adventures, Inc.,' yang mengoordinasikan perjalanan tahunan pelajar ke RRC hingga tahun 2003, dan dipimpin oleh Tn. Walz sendiri," tulis Comer, seraya menambahkan bahwa perusahaan tersebut dilaporkan dibubarkan empat hari setelah ia menjabat di kongres pada tahun 2007.

Comer juga mengatakan Walz telah melakukan perjalanan ke China sekitar 30 kali.

"Dalam penyelidikannya, Komite telah menyoroti pentingnya pejabat AS menyadari upaya perang politik dan psikologis PKC yang berupaya mengancam keamanan nasional," tulis Comer. 

Comer kemudian merujuk pada masa jabatan Walz di Kongres, dengan mencatat bahwa ia menjabat sebagai peneliti di Universitas Politeknik Makau — sebuah institusi Tiongkok yang mencirikan dirinya memiliki "pengabdian dan cinta tanah air yang telah lama ada."

Populer

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Ternyata Terima Dana Korupsi DJKA

Kamis, 15 Agustus 2024 | 11:21

Bawaslu Buka Pendaftaran 1.984 Formasi CPNS

Jumat, 16 Agustus 2024 | 08:44

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

Situasi Politik Berubah, PKS Minta Maaf Batal Dukung Anies

Minggu, 18 Agustus 2024 | 13:55

Suswono Jalan Tengah Selamatkan Marwah PKS

Kamis, 15 Agustus 2024 | 16:03

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

UPDATE

Seperti di Pilkada Jakarta, KIM Plus Potensi Terbentuk di Jabar

Senin, 19 Agustus 2024 | 06:05

Jokowi Didorong Pilih Tokoh Muhammadiyah Pimpin BPIP

Senin, 19 Agustus 2024 | 05:49

Sopir Dicekoki Miras, Truk di SPBU Dibawa Kabur

Senin, 19 Agustus 2024 | 05:29

Bey Optimistis Jabar Cetak Hattrick di PON XXI

Senin, 19 Agustus 2024 | 05:21

Bidik Kursi Wagub Lampung, Jihan Nurlela akan Mundur dari DPD RI

Senin, 19 Agustus 2024 | 04:31

Karpet Merah di Jakarta Bukan untuk Ridwan Kamil

Senin, 19 Agustus 2024 | 04:08

Ratusan Narapidana di Jabar Bebas di Hari Kemerdekaan

Senin, 19 Agustus 2024 | 04:00

Pengelola Kawasan Wajib Beri Akses Masyarakat ke Area Umum

Senin, 19 Agustus 2024 | 03:37

Golkar Perintahkan Kader Beringin RT/RW Sosialisasikan Ridwan Kamil

Senin, 19 Agustus 2024 | 03:24

Banyak Kepala SKPD Diisi Plt, Aktivis Soroti Kinerja Sekda Joko

Senin, 19 Agustus 2024 | 03:01

Selengkapnya