Berita

Seorang anak yang terinfeksi cacar monyet/Sky News

Dunia

Afrika Catat 1.200 Kasus Mpox dalam Sepekan, Terbanyak di Kongo

MINGGU, 18 AGUSTUS 2024 | 09:23 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Penyebaran virus cacar monyet atau monkey pox (mpox) di Afrika Selatan terus meningkat, menyusul penetapan status darurat kesehatan oleh otoritas setempat maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika melaporkan, sejak Januari 2024 hingga kini tercatat 18.737 kasus mpox yang terdeteksi.

"Hingga saat ini, 3.101 kasus terkonfirmasi dan 15.636 kasus suspek telah dilaporkan dari 12 negara anggota Uni Afrika, yang mengakibatkan 541 kematian, tingkat kematian 2,89 persen," ungkap CDC Afrika, seperti dikutip dari AFP pada Minggu (18/8).

Bahkan dalam seminggu saja, CDC Afrika mendapat laporan kasus baru sebanyak 1.200.

Angka tersebut mencerminkan kasus semua varian mpox, tidak secara khusus menyebut Clade 1b, jenis baru yang lebih mematikan dan lebih mudah menular menurut WHO.

Negara yang paling terdampak, Republik Demokratik Kongo (DRC) tempat strain Clade 1b baru pertama kali terdeteksi pada September 2023, telah melaporkan 1.005 kasus (222 terkonfirmasi, 783 suspek) dan 24 kematian dalam satu minggu.

Sejauh ini 26 provinsi di DRC, yang dihuni sekitar 100 juta orang, telah melaporkan kasus mpox.

Negara tetangga Burundi melaporkan 173 kasus, 39 terkonfirmasi dan 134 suspek yang menandai peningkatan 75 persen dalam satu minggu.

Lebih banyak kasus telah dilaporkan sejak awal tahun dibandingkan dengan sepanjang tahun 2023, yang mencatat total 14.383 kasus.

Kasus pertama mpox di luar Afrika tercatat minggu ini, di Swedia dan Pakistan.

WHO akan segera menerbitkan rekomendasi pertamanya oleh komite daruratnya dan, bersama dengan LSM, juga menyerukan peningkatan produksi vaksin.

Mpox adalah penyakit virus yang dapat menyebar dari hewan ke manusia, tetapi juga dari manusia ke manusia melalui hubungan seksual atau kontak fisik dekat. Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, dan lesi kulit besar seperti bisul.

Clade 1b menyebabkan erupsi kulit di seluruh tubuh, sedangkan varian sebelumnya menyebabkan lesi lokal di sekitar mulut, wajah, atau alat kelamin.

Penyakit ini, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, pertama kali terdeteksi pada manusia di DRC pada tahun 1970.

Clade 1 yang lebih mematikan telah menjadi endemik di Cekungan Kongo di Afrika tengah selama beberapa dekade.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya