Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN 2025: Transisi Efektif & APBN Kredibel di Kantor DJP, Jakarta, Jumat (16/8)/Repro

Bisnis

Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Global Bakal Terguncang Gara-gara Ini

JUMAT, 16 AGUSTUS 2024 | 20:07 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kondisi ekonomi dunia masih dibayangi dengan tensi geopolitik dunia yang kian meningkat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan adanya sejumlah pola yang cenderung berulang khususnya tentang politik dunia, antara blok Amerika Serikat (AS) dan Eropa dengan blok China dan Rusia hingga Timur Tengah.

"Global environment masih sangat tidak pasti, meskipun kita sudah lihat ada pola berulang, yaitu mengenai tensi politik. Secara global eksalasi antara blok di AS, Eropa, dengan blok China Rusia dan bahkan sudah pecah menjadi perang seperti di Ukraina. Kemudian di Timur Tengah juga terjadi," katanya dalam Konferensi Pers RAPBN 2025: Transisi Efektif & APBN Kredibel di Kantor DJP, Jakarta, Jumat (16/8).

Selain konflik militer, kondisi global juga telah diguncang perang dagang antara sejumlah negara yang telah menaikkan instrumen tarif dan non tarig untuk membendung perdagangan dari luar negeri.

"Ini yang kemudian menciptakan kerentanan terhadap rantai pasok global, dan krisis pangan serta energi sehingga menyebabkan inflasi melonjak tinggi di negara maju," kata Sri.

Akibatnya suku bunga acuan global semakin terkerek naik, yang sebelumnya sudah terjadi sejak 2022-2024. Meskipun, sudah ada tanda pemangkasan suku bunga.

"Kombinasi tensi global, disrupstrion supply China, high inflation dan interest rate menggerus daya beli dan minat investasi. Pertumbuhan ekonomi dunia melemah hanya 3,1 persen. Kalau dibanding dekade sebelumnya tumbuh di atas 4 persen, sekarang hanya 3,1 persen," tuturnya.

Populer

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Ternyata Terima Dana Korupsi DJKA

Kamis, 15 Agustus 2024 | 11:21

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

BPIP Perlu Jelaskan Paskibraka Wajib Lepas Hijab

Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:49

PKS Harus Ikhlas Terima PDIP Bergabung Usung Anies

Senin, 12 Agustus 2024 | 08:18

UPDATE

Bahlil Belum Tahu Siapa Ketum Golkar Baru

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:55

Cak Imin Minta Komisi II DPR Turun Tangan Telusuri Pencatutan KTP

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:51

Kuasa Hukum Pastikan PT GMI Punya Legalitas Kepemilikan Lahan SMAK Dago

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:48

Pakistan Jadi Negara Asia Pertama yang Laporan Kasus Mpox

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:42

Rusia: Serangan di Kursk Bisa Ciptakan Perang Dunia Ketiga

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:26

Sudah Ada Tersangka, KPK Sidik Dugaan Korupsi Baru di Badan Karantina Pertanian

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:15

KPK Lantik 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:09

Polemik Calon Independen, Gerindra Minta Masyarakat Hargai Kerja KPU

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:46

Bawaslu Giat Kesiapsiagaan Pilkada 2024 di Daerah Terluar

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:35

Ketua Komisi I Ingatkan BPIP Soal Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:33

Selengkapnya