Berita

Aksi protes warga atas kasus rudapaksa dan pembunuhan terhadap dokter muda di Kalkotta, India pada Kamis, 15 Agustus 2024/Risingbd

Dunia

Kasus Rudapaksa Dokter Muda di India Picu Kemarahan Nasional

JUMAT, 16 AGUSTUS 2024 | 16:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Penemuan jasad dokter perempuan muda berusia 31 tahun yang dirudapaksa secara brutal di sebuah rumah sakit milik pemerintah minggu lalu telah memicu protes nasional.

Mengutip laporan Reuters pada Jumat (16/8), banyak rumah sakit pemerintah di kota-kota di seluruh India menghentikan semua layanan kecuali unit gawat darurat, sebab banyak dokter muda yang ikut dalam aksi protes.

Sambil memegang lilin, ratusan ribu orang menggelar aksi protes di kota-kota di seluruh India yang dinamakan"Reclaim the Night". Mereka melakukannya sejak Rabu (14/8) untuk menyuarakan keadilan untuk dokter muda yang menjadi korban rudapaksa brutal dan kurangnya keamanan bagi para wanita di India, terutama di malam hari.

Media India melaporkan dokter muda itu dirudapaksa dan dibunuh di dalam perguruan tinggi kedokteran R.G. Kar Medical College and Hospital di Kolkatta, tempat ia bekerja.

Dia ditemukan berdarah dari mata dan mulutnya, dengan luka di kaki, perut, pergelangan kaki, tangan kanan dan jarinya.

Otopsi telah mengonfirmasi adanya kekerasan seksual, dan dalam petisi ke pengadilan, orang tua korban mengatakan bahwa mereka menduga putri mereka diperkosa beramai-ramai.

Meskipun polisi telah menahan seorang satpam rumah sakit yang diduga sebagai pelakunya, tetapi masyarakat meragukan penangkapan tersebut.

Pengadilan Tinggi Kolkata pada hari Selasa (13/8) memindahkan kasus tersebut ke Biro Investigasi Pusat (CBI) yang elit untuk membangkitkan kepercayaan publik.

Salah seorang pengunjuk rasa bernama Rinki Ghosh mengaku datang untuk mendesak agar kasus rudapaksa pada dokter muda segera diusut demi keadilan pada kaum perempuan.

"Kami datang ke sini untuk menuntut keadilan karena saya sendiri punya anak perempuan. Saya takut mengirimnya ke mana pun. Saya takut mengirim anak perempuan saya untuk belajar," tegasnya.

Perdana Menteri Narendra Modi dalam pidato Hari Kemerdekaan hari Kamis (15/8) menyinggung kasus pembunuhan dokter muda dan menuntut hukuman yang berat untuk sang pelaku.

"Kejahatan terhadap perempuan harus segera diselidiki; perilaku mengerikan terhadap perempuan harus dihukum berat dan segera. Itu penting untuk menciptakan pencegahan dan kepercayaan di masyarakat," tegas Modi.

"Insiden mengerikan ini sekali lagi mengingatkan kita bahwa perempuan secara tidak proporsional menanggung beban untuk memastikan keselamatan mereka sendiri," kata aktor Bollywood Alia Bhatt dalam sebuah posting di halaman Instagram-nya, yang memiliki lebih dari 85 juta pengikut.

Data dari National Crime Records Bureau (NCRB) yang dirilis akhir tahun lalu menyebut kejahatan terhadap perempuan di India meningkat 4 persen pada tahun 2022.

Kasus pemerkosaan Delhi tahun 2012 dipandang sebagai titik balik dalam sikap terhadap keselamatan perempuan dalam masyarakat India.

Kasus ini memicu protes besar dan menjadi katalisator bagi perubahan cepat dalam undang-undang yang menangani kejahatan terhadap perempuan.

Populer

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Ternyata Terima Dana Korupsi DJKA

Kamis, 15 Agustus 2024 | 11:21

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

BPIP Perlu Jelaskan Paskibraka Wajib Lepas Hijab

Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:49

PKS Harus Ikhlas Terima PDIP Bergabung Usung Anies

Senin, 12 Agustus 2024 | 08:18

UPDATE

Bahlil Belum Tahu Siapa Ketum Golkar Baru

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:55

Cak Imin Minta Komisi II DPR Turun Tangan Telusuri Pencatutan KTP

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:51

Kuasa Hukum Pastikan PT GMI Punya Legalitas Kepemilikan Lahan SMAK Dago

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:48

Pakistan Jadi Negara Asia Pertama yang Laporan Kasus Mpox

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:42

Rusia: Serangan di Kursk Bisa Ciptakan Perang Dunia Ketiga

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:26

Sudah Ada Tersangka, KPK Sidik Dugaan Korupsi Baru di Badan Karantina Pertanian

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:15

KPK Lantik 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:09

Polemik Calon Independen, Gerindra Minta Masyarakat Hargai Kerja KPU

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:46

Bawaslu Giat Kesiapsiagaan Pilkada 2024 di Daerah Terluar

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:35

Ketua Komisi I Ingatkan BPIP Soal Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:33

Selengkapnya