Balon Bupati Mimika Maximus Tipagau/Ist
Mimika didorong menjadi kabupaten mandiri secara ekonomi dengan mengedepankan kerja sama antara pemerintah daerah dan perusahaan swasta.
“Saya ingin kita sinergi antara swasta dan pemerintah daerah. Karena menurut saya mungkin pemerintah, dengan biaya begitu besar jalan sendiri, perusahaan jalan sendiri. Jadi sasaran kepada masyarakatnya tidak begitu secara baik," kata balon Bupati Mimika Maximus Tipagau dalam keterangannya, Jumat (16/8).
Maximus menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan gratis untuk masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil.
Oleh karena itu, Maximus, bersama Peggi Patricia Pattipi sebagai balon wakil bupati Mimika, berkomitmen untuk menyalurkan dana pembangunan secara maksimal untuk kebutuhan masyarakat lokal.
“Kami optimis, bisa menyelenggarakan pendidikan gratis, kesehatan gratis, air minum itu bagian dari kehidupan yang harusnya gratis,” kata Maximus.
Selain itu, Maximus berencana untuk membangun fasilitas publik yang memadai seperti sekolah, klinik, dan pusat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam visinya, Maximus juga ingin mengubah Mimika menjadi pusat industri jasa di Papua dengan menekankan pembangunan pelabuhan internasional.
“Kita ingin bangun kota ini (Timika/Ibu Kota Mimika) menjadi kota jasa industri. Supaya New York-nya Amerika Serikat itu ada di Timika. Karena apa? Tambangnya semua ada di sana," kata Maximus.
Maximus menyatakan komitmennya untuk menciptakan program khusus yang akan mendukung dan melatih 100 pengusaha asli Papua melalui alokasi APBD Mimika yang mencapai Rp7,5 triliun.
“Saya ingin sukseskan 100 pengusaha orang asli Papua dengan caranya kita punya uang Rp7,5 triliun, Rp1-2 triliun kita buat peraturan khusus untuk lelang khusus orang Papua supaya kita bina jadi pengusaha, mitra kerja dengan pemerintah Kabupaten Mimika," demikian Maximus.