Berita

Ilustrasi (Foto: Reuters.com)

Bisnis

IHSG dan Rupiah Ganas, Dolar AS Kandas di Rp15.675

RABU, 14 AGUSTUS 2024 | 16:24 WIB | OLEH: ADE MULYANA

Serangkaian laporan yang beredar menyebutkan, investor di Asia yang mencoba mendapatkan sentimen tambahan untuk melakukan aksi akumulasi lebih meyakinkan, namun gagal meski tersedia rilis data perekonomian terkini dari Jepang.

Laporan menyebutkan, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bersiap mundur pada September mendatang dan tidak akan maju dalam pemilihan mendatang. Kabar ini kemudian berpadu dengan rilis data sentimen bisnis bidang manufaktur yang sedikit melemah untuk bulan Agustus. Berkombinasi dengan bekal rilis data indeks harga grosir di Amerika Serikat sebelumnya, investor akhirnya kesulitan untuk melanjutkan aksi akumulasi lebih masif. Kenaikan indeks Nikkei akhirnya hanya berada di rentang moderat hingga sesi perdagangan ditutup.

Sementara dari Korea Selatan dilaporkan, tingkat pengangguran yang turun menjadi 2,5 persen dan merupakan yang terendah sejak Oktober 2023. Rilis data tingkat pengangguran tersebut kemudian mendapatkan sambutan lumayan dari pelaku pasar. Gerak indeks di Asia secara keseluruhan terkesan terjebak di rentang moderat.


Indeks Nikkei (Jepang) naik 0,58 persen dengan menutup di 36.442,43, sementara indeks KOSPI (Korea Selatan) melonjak 0,88 persen di 2.644,5 dan indeks ASX200 (Australia) terangkat 0,31 persen di 7.850,7. Hijaunya sesi perdagangan di Asia juga berlanjut hingga sesi pembukaan perdagangan di Eropa, di mana seluruh indeks terlihat kompak menginjak zona penguatan dalam rentang moderat.

Situasi lebih bersemangat terlihat di Bursa Saham Indonesia, di mana gerak IHSG berhasil membukukan lonjakan tajam. IHSG terpantau konsisten menapak zona penguatan signifikan sejak sesi perdagangan pagi. Gerak menguat IHSG semakin meyakinkan di pertengahan sesi perdagangan sore. IHSG kemudian menutup sesi dengan melambung 1,08 persen di 7.436,0. Gerak naik IHSG bahkan sempat menjangkau posisi 7.445,6 atau mendekati titik tertingginya sepanjang sejarah yang dicetak pertengahan Maret lalu di 7.454.

Pantauan lebih rinci memperlihatkan, lonjakan IHSG yang disokong secara hampir merata Saham unggulan di berbagai sektor. Hampir seluruh saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan melonjak dalam rentang yang bervariasi. BBRI naik 2,11 persen di Rp4.820, BMRI naik 1,07 persen di Rp7.075, BBNI naik 1,93 persen di Rp5.275, ASII naik 2,73 persen di Rp4.890, ISAT naik 5,0 persen di Rp11.550, INDF naik 2,76 persen di Rp6.500, TLKM naik 0,35 persen di Rp2.860, SMGR naik 1,5 persen di Rp4.060, serta ICBP naik 1,56 persen di Rp11.350. Saham unggulan hanya menyisakan BBCA dan ADRO yang turun akibat koreksi teknikal.


Rupiah Jauhi Level Rp16.000 per Dolar AS

Kinerja mengesankan IHSG kali ini semakin menggembirakan dengan laporan dari pasar uang. Nilai tukar Rupiah secara mengejutkan kembali mampu membukukan penguatan tajam di tengah gerak terbatas mata uang Asia. Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp15.675 per Dolar AS atau melonjak 0,97 persen. Pantauan juga menunjukkan, Rupiah yang sempat  menginjak kenaikan hingga lebih dari 1 persen.

Sementara gerak mata uang Asia secara keseluruhan terlihat cenderung untuk menguat dalam rentang moderat. Penguatan tajam Rupiah tercatat hanya disaingi oleh Ringgit Malaysia yang menguat 0,58 persen, sedangkan mata uang Rupee India dan Dolar Hong Kong bahkan masih bergulat di zona pelemahan tipis.

Catatan RMOL menunjukkan, gerak menguat Rupiah sesungguhnya seiring dengan lonjakan mata uang utama Dunia yang menguat signifikan pada sesi perdagangan Selasa malam kemarin. Namun penguatan tajam Rupiah tetap mengejutkan. Pelaku pasar terlihat sangat bertaruh dengan rilis data inflasi Amerika Serikat pada malam nanti waktu Indonesia Barat.

Tinjauan teknikal yang dimuat dalam ulasan sebelumnya juga memperlihatkan, gerak nilai tukar Euro, Poundsterling, Dolar Australia dan Dolar Kanada yang telah mampu menembus level psikologisnya masing-masing. Sentimen ini sepertinya dijadikan momentum bagi Rupiah untuk semakin menjauhi level psikologisnya di kisaran Rp 16.000 per Dolar AS. Rilis data inflasi AS malam nanti, akan menjadi pertaruhan penting bagi Rupiah untuk mampu konsisten menjauhi level psikologis tersebut atau bahkan menjangkau level psikologis berikutnya di kisaran Rp15.000 per Dolar AS.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya