Berita

Kolase Airlangga Hartarto dan Bahlil Lahadalia/RMOL

Politik

Faksi Jokowi Lewat Bahlil Berambisi Rebut Kursi Ketum Golkar

SELASA, 13 AGUSTUS 2024 | 12:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) dinilai tak lazim. 

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan menilai, corak politik di Golkar pasca reformasi terbilang terbuka. Karena, seluruh kader dapat ikut berkompetisi menjadi ketua umum.

"Mundurnya Airlangga dari ketum Golkar memang mengejutkan dan di luar kelaziman. Karena tradisi di Golkar justru berebut dan mempertahankan posisi ketua umum," ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa (13/8).


Yusak menduga, ada pihak luar Golkar yang menekan Airlangga meskipun kini masih berada di barisan pemerintahan Presiden Joko Widodo, yakni menjalankan tugas sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian.

"Tampaknya memang ada kekuatan besar yang memaksa Airlangga mundur," sambungnya.

Salah satu strategi yang dimainkan pihak luar itu, diyakini Yusak adalah dengan mengangkat kembali kasus dugaan korupsi ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Bisa saja Airlangga tersandera dengan kasus hukum lama yang pernah muncul, sehingga terjadi kompromi politik. Maka tidak mungkin Airlangga mundur kalau tidak ada tekanan," kata Yusak.

Oleh karena itu, yang saat ini bisa dicurigai publik sebagai pihak yang mengintervensi Airlangga adalah rezim. Dimana, terdapat kelompok dalam Golkar yang menjadi antek-anteknya Presiden Joko Widodo.

"Faksi Jokowi melalui Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi Jokowi yang juga kader Golkar) sangat berkepentingan dengan kursi Ketua Umum Golkar," demikian Yusak.



Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya