Berita

Calon Ketua Umum PB PMII periode 2024-2027, Hasnu Ibrahim, saat menyampaikan Visi dan Misi pada debat kandidat di Universitas Negeri Padang, 27 Juli 2024/Dok Pribadi

Politik

Caketum PB PMII Dorong Pemetaan Zonasi Berbasis Isu Lokal dan Laboratorium Gerakan pada Kongres di Palembang

SENIN, 12 AGUSTUS 2024 | 17:31 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Calon Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) periode 2024-2027, Hasnu Ibrahim, menegaskan komitmennya untuk mendorong laboratorium gerakan di setiap level struktur dan  pemetaan zonasi gerakan berbasis isu lokal, apabila dirinya mendapatkan amanah untuk menjadi orang nomor satu di PMII pada Kongres PMII ke-21 yang digelar pada 9 sampai 15 Agustus 2024 mendatang di Palembang, Sumatera Selatan.

"Laboratorium gerakan di setiap level struktur dan pemetaan zonasi gerakan berbasis isu lokal adalah gagasan terdidik dan terpimpin yang ditawarkan oleh PB PMII sebagai proses mengidentifikasi area-area spesifik di suatu wilayah yang memiliki potensi tinggi untuk menjadi pusat gerakan sosial terkait isu-isu lokal yang relevan yang akan dikawal oleh PMII se-Nusantara," tutur Hasnu Ibrahim kepada redaksi, Senin (12/8). 

Hasnu menjelaskan, proses ini melibatkan analisis mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan politik di suatu wilayah untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan dan sumber daya yang tersedia. Termasuk pula hambatan yang mungkin dihadapi dalam melakukan gerakan perubahan bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat.

Hasnu memaparkan, ada beberapa alasan strategis mengapa laboratorium gerakan dan pemetaan zonasi gerakan ini penting untuk didorong oleh PB PMII. 

Alasan pertama adalah aspek efisiensi. Yaitu mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan menargetkan area yang paling membutuhkan intervensi.

Kedua, lanjut Hasnu, soal relevansi. Di mana PMII akan memastikan bahwa gerakan yang dilakukan relevan dengan konteks lokal dan kebutuhan masyarakat setempat.

Ketiga, aspek kolaborasi. Artinya dapat memudahkan koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam gerakan, baik pemerintah, masyarakat, dan media demi terciptanya masyarakat madani yang inklusif.

Keempat, soal Pengaruh. Di mana akan meningkatkan dampak gerakan dengan memfokuskan pada area-area yang memiliki potensi pengaruh yang besar.

"Ada beberapa langkah dalam melakukan pemetaan zonasi gerakan berbasis isu lokal dan laboratorium gerakan PMII, yakni identifikasi isu lokal, analisis kondisi lokal, pemetaan geografis, analisis SWOT, prioritas zonasi, dan perencanaan strategi dan gerakan," jelas Hasnu.
 
Hasnu menambahkan, contoh isu lokal dan potensi zonasi yang ditawarkan seperti isu lingkungan, sosial, agraria, maritim dan perikanan, pariwisata, pertambangan, perkebunan dan ekonomi.

Sebagai simulasi, kata Hasnu, semisal kampanye lingkungan. Maka tugas utama PMII adalah memfokuskan kampanye pada desa-desa di sekitar sungai yang tercemar, lokasi pertambangan dan atau proyek-proyek negara yang ugal-ugalan tanpa memperhatikan keadilan iklim antargenerasi.

Dengan demikian, tutur Hasnu, PMII akan masuk dalam program pemberdayaan masyarakat.

"PMII akan menjalankan program pelatihan keterampilan di daerah dengan tingkat pengangguran tinggi," ucapnya.

Selain itu, melakukan advokasi kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan publik.

"Di mana PMII melakukan advokasi kebijakan di daerah dengan regulasi yang tidak mendukung masyarakat, pintu masuknya PMII akan mengawal secara ketat program legislasi nasional (prolegnas) di level nasional," terang Hasnu.

Hasnu menegaskan, apabila modal historis, modal sosial, modal politik, dan modal budaya yang dimiliki oleh PMII dapat ditopang oleh kepemimpinan visioning, maka PMII akan menciptakan arus besar perubahan dan kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia.

Populer

Inilah 3 Kandidat Kepala Badan Penerimaan Negara

Jumat, 02 Agustus 2024 | 16:13

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

60 Pegawai Main Judol, Pimpinan KPK: Cuma Iseng

Jumat, 02 Agustus 2024 | 08:23

Edi Slamet Irianto, Kandidat Kepala BPN Berjuluk Hand of Midas

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 11:32

Putra Putri TNI-Polri Minta Polisi Tangkap Alvin Lim

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 02:24

Ramalan Rocky Gerung: 30 Hari ke Depan Krisis Beras Berubah Jadi Krisis Sosial

Jumat, 02 Agustus 2024 | 22:43

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

UPDATE

Jelang 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia, BEM Se-Jatim Ingatkan Sejumlah PR yang Belum Tertangani

Senin, 12 Agustus 2024 | 23:55

Jamin Infrastruktur IKN Berkualitas, PUPR Pastikan Seluruh SDM Sudah Tersertifikasi

Senin, 12 Agustus 2024 | 23:25

Polda Aceh Limpahkan Tersangka dan Barbuk Dugaan Korupsi Wastafel ke Jaksa

Senin, 12 Agustus 2024 | 22:59

Berkapasitas 300 Penumpang, Kereta Otonom IKN Siap Digunakan Pada Momen HUT ke-79 RI

Senin, 12 Agustus 2024 | 22:47

Jadi Tersangka Korupsi e-KTP, KPK Minta Miryam S Haryani Kooperatif Hadir Besok

Senin, 12 Agustus 2024 | 22:41

Jokowi Si Pinokio Jawa

Senin, 12 Agustus 2024 | 22:40

Pemprov Sumut Optimis Jadi Lumbung Pangan Wilayah Sumatera

Senin, 12 Agustus 2024 | 22:34

Soroti Porsi Dana untuk Pemda, Misbakhun Ajak Senator Bangun Sinergi dengan BPK

Senin, 12 Agustus 2024 | 22:29

Alutsista Militer AS Tiba di Banyuwangi

Senin, 12 Agustus 2024 | 22:18

PKB Akan Undang Tokoh Kultural NU di Muktamar Bali

Senin, 12 Agustus 2024 | 22:11

Selengkapnya