Berita

Jenderal CQ Brown bersama dengan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth/AFP

Dunia

Trump Guncang Pentagon, Pecat Jenderal Brown dan 5 Perwira Tinggi Sekaligus

SABTU, 22 FEBRUARI 2025 | 12:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan langkah yang cukup mengejutkan dengan memecat Kepala Staf Gabungan Charles CQ Brown bersama dengan lima perwira tinggi militer lainnya. 

Langkah yang diumumkan Trump melalui media sosial Truth  pada Jumat, 21 Februari 2025 tersebut menjadi bagian dari perombakan besar di kepemimpinan militer AS.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Jenderal Charles 'CQ' Brown atas lebih dari 40 tahun pengabdiannya bagi negara kita, termasuk sebagai Ketua Kepala Staf Gabungan saat ini," tulis Trump  seperti dikutip dari BBC, Sabtu 22 Februari 2025.

Jenderal Brown, yang merupakan perwira kulit hitam kedua dalam sejarah AS yang memegang jabatan tersebut, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara. Masa jabatannya sebagai Ketua Kepala Staf Gabungan seharusnya berlangsung hingga September 2027. 

Selain Brown, Trump juga memberhentikan Kepala Operasi Angkatan Laut, Laksamana Lisa Franchetti, yang merupakan wanita pertama yang memimpin cabang militer tersebut, serta Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Jenderal Jim Slife. 

Sebagai pengganti Brown, Trump mengumumkan pencalonan Letnan Jenderal (Purn.) Dan "Razin" Caine, seorang pilot F-16 dengan pengalaman tempur di Irak dan penugasan operasi khusus. 

Namun, Caine tidak memiliki beberapa prasyarat tradisional untuk posisi tersebut, seperti pernah menjabat sebagai wakil ketua, komandan komando tempur, atau kepala layanan. Penunjukannya memerlukan pengecualian presiden untuk persyaratan tersebut. 

Menteri Pertahanan, Pete Hegseth, yang sebelumnya skeptis terhadap Brown, mendukung keputusan ini. 

Hegseth telah mengkritik inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi dalam militer, dan berencana menghapus program-program tersebut. Dalam bukunya tahun 2024, Hegseth mempertanyakan apakah Brown mendapatkan posisinya karena keterampilan atau warna kulitnya. 

Perombakan di Departemen Pertahanan AS merupakan bagian dari agenda yang lebih luas di Pentagon, termasuk pemutusan hubungan kerja terhadap 5.400 staf sipil dan revisi anggaran besar-besaran, sejalan dengan kebijakan "America First" yang diusung Trump.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Anis Matta hingga Fahri Hamzah Hadir di Pelantikan Pengurus Partai Gelora 2024-2029

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:31

Fitur Investasi Emas Super Apps BRImo Catatkan Transaksi Rp279,8 miliar

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:48

Adian Napitupulu hingga Ahmad Basarah Merapat ke Rumah Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:35

Muslim LifeFair Bantu UMKM Kota Bekasi Naik Kelas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:28

AS Ancam Cabut Akses Ukraina ke Starlink jika Menolak Serahkan Mineral Berharga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:12

Kapolri Terbuka dengan Kritik, Termasuk dari Band Sukatani

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:58

Himbara Catat Kinerja Solid di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:56

Mendagri: Kepala Daerah Bertanggung Jawab ke Rakyat, Bukan Partai

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:21

Jual Ribuan Konten Porno Anak Via Telegram, Pria Ini Diringkus Polisi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:11

Trump Guncang Pentagon, Pecat Jenderal Brown dan 5 Perwira Tinggi Sekaligus

Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:36

Selengkapnya