Berita

Ilustrasi Foto/Ist

Bisnis

Jaga Daya Beli Rakyat

Peneliti Apresiasi Pertamina Sesuaikan Harga Pertamax

MINGGU, 11 AGUSTUS 2024 | 01:51 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Langkah Pertamina menyesuaikan harga BBM non subsidi jenis Pertamax mendapat apresiasi dari kalangan akademisi.

Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman mengungkapkan, harga minyak dunia sudah meningkat dan nilai tukar rupiah terus merosot sejak Maret 2024 lalu.

Sehingga Ferdy menilai, langkah Pertamina mempertahankan harga Pertamax itu sebagai salah satu upaya agar daya beli masyarakat tidak semakin melemah. 

”Lima bulan mempertahankan harga Pertamax adalah upaya luar biasa agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Jadi saat ekonomi mengalami slow down atau perlambatan ketika itu, Pertamina mampu mempertahankan keseimbangan ekonomi nasional,” ungkapnya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (10/8).

Namun, Ferdy menegaskan bahwa Pertamina tidak bisa terus-menerus menahan harga Pertamax. Pasalnya, menurut Ferdy, risikonya sangat besar terhadap neraca keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, Ferdy menyarankan, ketika kondisi perekonomian semakin membaik seperti saat ini, Pertamina sudah waktunya menyesuaikan harga BBM non subsidi jenis Pertamax tersebut.

“Saat ini ekonomi sudah membaik, harga Pertamax juga harus disesuaikan. Ini memberi ruang bagi Pertamina untuk ‘bernafas’,” ujarnya.

Di sisi lain, Ferdy mengatakan, kebijakan menyesuaikan harga Pertamax akan membuat persaingan antara Pertamina dan perusahaan swasta penyedia BBM juga akan menjadi lebih sehat.

Sebab, sejak 1 Agustus 2024 lalu, seluruh SPBU swasta telah menaikkan harga BBM RON 92 atau sejenis Pertamax.

Dengan kenaikan harga di SPBU swasta tersebut, Pertamax yang dijual Pertamina seharga Rp12.950/liter jauh lebih rendah dibandingkan BBM sejenis dari SPBU swasta. Misalnya saja Revvo 92 dari Vivo yang dijual Rp14.320/liter dan Super dari Shell dibanderol Rp14.520/liter.

”Dengan menyesuaikan harga Pertamax, maka persaingan dengan Vivo, Shell dan BP AKR menjadi lebih sehat,” jelasnya.

Selain itu, Ferdy mengungkapkan, sebagai sebuah perusahaan, Pertamina pasti juga dituntut harus mampu mencetak laba atau keuntungan. 

”Jika tidak, DPR akan mempertanyakannya,” ungkapnya lagi.

Namun, Ferdy berharap, Pertamina menggunakan parameter yang tepat dalam penyesuaian harga Pertamax tersebut, agar keuangan Pertamina tetap aman tapi juga tidak memberatkan masyarakat.

“Yang penting harga kompetitif. Apalagi dari sisi kualitas, BBM Pertamina kan lebih bagus karena kilangnya sudah lebih baik,” tandasnya.

Sebetulnya, Ferdy melihat, konsumen Pertamax rata-rata berasal dari kalangan ekonomi yang mampu. Sehingga, menurut Ferdy, seharusnya tidak menjadi soal jika harga Pertamax disesuaikan berkala sesuai regulasi yang ada.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

PDIP Minta Seluruh Kader Banteng Tenang

Kamis, 20 Februari 2025 | 23:23

Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret ke Magelang

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:43

Wujudkan Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan, Pemerintah Luncurkan FAST Programme

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:27

Trump Gak Ada Obat, IHSG Terseret Merah

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:26

Uchok: Erick Thohir Akali Prabowo soal Danantara

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:24

Hasto Ditahan, Megawati Tidak Menunjuk Plt Sekjen PDIP

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:21

Resmi Pimpin Banten, Andra Soni-Dimyati Diingatkan Jangan Korupsi

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:18

KPK Tahan Hasto, PDIP: Operasi Politik Mengawut-awut Partai

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:17

Hasto Ditahan, PDIP: KPK Dikendalikan dari Luar Melalui AKBP Rossa

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:16

Adityawarman Adil Apresiasi BSF CGM 2025: Gambaran Kekayaan Budaya Kota Bogor

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:56

Selengkapnya