Berita

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina/The Print

Dunia

Ini Alasan Utama Sheikh Hasina Kabur dari Bangladesh

RABU, 07 AGUSTUS 2024 | 17:05 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pengunduran diri dan kepergian Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina ternyata disebabkan oleh melemahnya dukungan militer terhadap pemerintahnya.

Mengutip Reuters pada Rabu (7/8), militer Bangladesh sempat diminta Hasina untuk menangani kerusuhan dan menembaki para perusuh selama jam malam.

Setelah berdiskusi panjang, Kepala Militer Jenderal Waker-Uz-Zaman kemudian menghubungi kantor Hasina dan menyampaikan bahwa personelnya tidak akan ikut berpartisipasi dalam operasi karantina tersebut.

"Pesannya jelas, Hasina tidak lagi mendapat dukungan militer," ungkap seorang pejabat yang mengetahui hal tersebut.

Informasi tentang penolakan bantuan militer baru diungkap ke publik sehari setelah Hasina melarikan diri dari Bangladesh ke India karena kediamannya diserbu massa hari Senin lalu (5/8).

Jam malam nasional telah diberlakukan setelah sedikitnya 91 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam demo anti pemerintah yang berakhir rusuh pada Minggu (4/8).

Hasina dan putranya beserta penasihatnya, Sajeeb Wazed hingga kini tidak dapat dihubungi.

Jenderal Zaman yang memiliki hubungan darah dengan Hasina, telah menunjukkan tanda-tanda goyah dalam dukungannya terhadap perdana menteri sejak Sabtu lalu (3/8), di mana dia berbicara kepada ratusan perwira berseragam dan menyatakan bahwa nyawa harus dilindungi dan meminta mereka untuk sabar menunggu situasi.

Itu adalah indikasi pertama bahwa angkatan darat Bangladesh tidak akan terlibat melakukan kekerasan terhadap pengunjuk rasa.

Pada hari pertama penerapan jam malam, Hasina bersembunyi di dalam Ganabhaban, atau "Istana Rakyat", sebuah kompleks yang dijaga ketat di ibu kota Dhaka yang berfungsi sebagai kediaman resminya.

Di luar, di jalan-jalan kota yang luas itu, kerumunan orang berkumpul. Dengan situasi yang semakin tidak terkendali, Hasina memutuskan untuk meninggalkan negara itu pada Senin pagi (5/8).

Kepergian Hasina berujung pada pembubaran parlemen oleh Presiden Mohammad Shahabuddin pada Selasa (6/8). Sebagai gantinya, Bangladesh akan dipimpin oleh pemerintahan sementara yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya