Berita

Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq/Reuters

Dunia

Diduga Bantu Hamas, Sembilan Staf UNRWA Dipecat

SELASA, 06 AGUSTUS 2024 | 11:14 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Setelah melakukan penyelidikan, PBB akhirnya memutuskan memecat sembilan staf badan pengungsi Palestina (UNRWA) yang diduga membantu Hamas menyerang Israel Selatan Oktober lalu. 

Wakil juru bicara Farhan Haq mengungkap temuan Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB yang telah menyelidiki 19 staf UNRWA, di mana sembilan di antaranya terbukti terlibat dengan Hamas.

"Bagi sembilan orang, bukti sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa mereka mungkin terlibat dalam serangan ketujuh Oktober," ungkap Haq, seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (6/8).

Sayangnya, Haq tidak mengungkap identitas atau rincian kesalagab staf PBB yang ditangkap, tetapi menyebut semuanya berjenis kelamin laki-laki. 

“Bagi kami, setiap partisipasi dalam serangan tersebut merupakan pengkhianatan besar terhadap jenis pekerjaan yang seharusnya kami lakukan atas nama rakyat Palestina," tegasnya. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa meluncurkan penyelidikan setelah Israel menuduh pada bulan Januari bahwa 12 staf UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas yang memicu perang Gaza.

Tujuh kasus lainnya dilaporkan ke PBB pada bulan Maret dan April.

Australia dan belasan negara lain menghentikan pendanaan untuk UNRWA pada bulan Januari menyusul tuduhan tersebut.

Israel meningkatkan tuduhannya pada bulan Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza. 

UNRWA mempekerjakan 32.000 orang di seluruh wilayah operasinya, 13.000 di antaranya bertugas di Gaza.

Hasil investigasi awal yang dilakukan PBB terhadap UNRWA pada 21 Maret lalu menyebut lembaga kemanusiaan itu telah menerapkan sejumlah mekanisme dan prosedur untuk memastikan kepatuhan terhadap Prinsip Netralitas Kemanusiaan.

Namun ditemukan beberapa bidang yang perlu penanganan lebih lanjut.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya