Sebuah film dokumenter berjudul ‘Behind The Mask’ yang berdasarkan kehidupan seorang penyintas kamp Uighur diputar di Uyghur Center Virginia pada hari Jumat pekan lalu (2/8). Film ini segera menjadi pembicaraan masyarkat pembela HAM di banyak negara.
Uyghur American Association (UAA) menjelaskan film dokumenter tersebut bercerita tentang pengalaman hidup seorang penyintas kamp interniran Uighur, Abduweli Ayup, yang menghubungi mantan penjaga dari masa kamp dan harus menghadapi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh insiden ini pada anak-anaknya karena mereka telah menyaksikan semuanya.
Pemutaran film ini di Vurginia dilanjutkan dengan diskusi publik dan sesi tanya jawab.
Film berdurasi 31 menit yang disutradarai dan ditulis oleh Havard Bustnes ini dirilis pada tahun 2023 dan film ini merupakan perjalanan hidup Ayup setelah mengalami penyiksaan berat di kamp interniran untuk orang Uighur di Tiongkok.
Film dokumenter ini mengikuti perjalanan Ayup ke Jerman, tempat ia bertemu dengan mantan sipir penjara kamp interniran yang terlibat dalam penyiksaannya selama masa-masa di kamp. Namun, tepat sebelum keberangkatan, putri Ayup mengalami serangan panik.
Kini menghadapi dilema yang mendalam, Ayup harus memutuskan apakah akan tetap bersama keluarga atau melanjutkan misinya untuk mengungkap genosida Uighur atau meninggalkan masa lalu dan menghindari kenangan traumatis bagi dirinya dan keluarganya selama berada di Tiongkok.
Film ini telah ditayangkan di Tromso International Film Festival (TIFF), Minimalen Short Film Festival, Big Sky Documentary Film Festival, dan Millennium Docs Against Gravity Film Festival tahun ini.