Berita

Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati/Net

Hukum

Harusnya Pimpinan KPK Tangkap 60 Pegawainya Main Judol

SENIN, 05 AGUSTUS 2024 | 08:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sikap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata yang memaklumi puluhan pegawai lembaga antirasuah terjerumus praktik judi online dinilai sangat aneh. 

Pimpinan KPK seharusnya mendukung kinerja aparat penegak hukum dalam memberantas judi online dengan cara menangkapnya. 

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati, kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL sesaat lalu, Senin (5/8).


“Langkah konkret yang dilakukan juga seharusnya menangkap pelaku, memutus mata rantai tersebut termasuk dengan memutus jaringan internet,” kata wanita yang akrab disapa Teh Neni ini. 

Menurut Teh Neni, memberantas judi online di Indonesia sedianya menjadi atensi semua pihak. Mengingat praktik judi online di Indonesia sudah masuk kondisi darurat.

“Harus menjadi komitmen bersama bahwa judi online ini harus dicegah dan diminimalisir. Karena kondisi darurat, negara harus segera mengambil sikap karena ini sudah banyak sekali yang terlibat dan sangat merugikan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata meminta tak perlu membesar-besarkan praktik judi online yang dilakukan 60 pegawai KPK. Sebab, nilai transaksi judi online para pegawai lembaga antirasuah tersebut terbilang kecil.

Alex bahkan menyebut praktik judi online puluhan pegawai KPK dilakukan hanya sebatas iseng. 

"Sama (seperti) yang sebelumnya, kebanyakan pegawai iseng mengisi waktu. Nilainya sebagian besar puluhan ribu sampai beberapa ratus ribu. Ada juga yang beberapa juta," kata Alex kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Jumat (2/8).

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya