Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Program Mitra Tani, Siasat Perum Bulog Tingkatkan Produksi Beras

RABU, 31 JULI 2024 | 19:35 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kebutuhan beras di Indonesia saat ini berdasarkan data prognosa neraca pangan nasional dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencapai 31,2 juta ton. Kebutuhan itu, menjadi satu tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam memenuhi angka yang dibutuhkan.

Terlebih, menurut Biro Pusat Statistik (BPS), telah terjadi penurunan produksi pada periode 4 bulan pertama di tahun 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Hal ini dikarenakan berbagai faktor termasuk krisis iklim, fenomena El Nino serta menyusutnya jumlah lahan sawah.


Menghadapi tantangan kebutuhan dan penurunan produksi lahan, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan telah melakukan upaya pendampingan pada petani.

Melalui program Mitra Tani, kata dia, Perum Bulog mendampingi para petani termasuk memperbaiki dan membantu mengatasi masalah seperti kekurangan akses pupuk dan bibit unggul serta menjadi penjamin pembiayaan produksi.

"Saat ini sudah 1.000 hektare lahan sawah yang menjadi Mitra Tani dari Perum Bulog dari target pengelolaan 100.000 hektare," ujar Bayu dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7).

Dikatakan Bayu, tentu jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan jumlah 7 juta hektare sawah di Indonesia.

"Namun diharapkan melalui program pendampingan ini, kami bisa membantu meningkatkan produksi beras dari mitra-mitra serta menginspirasi program-program serupa lainnya," tuturnya.

Ditambahkan Direktur Transformasi dan Hubungan Antar Lembaga Perum Bulog Sonya Mamoriska Harahap, saat ini program transformasi dari hulu ke hilir juga dijalankan.

Program transformasi yang sedang dilaksanakan oleh Perum Bulog memiliki 4 visi yaitu kepercayaan, kepemimpinan pada rantai pasok pangan, pelayanan prima dan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.

"Kami berharap dalam waktu 5 tahun ke depan, bisa tetap menunjukkan kepemimpinan kami pada rantai pasok pangan sekaligus meraih kepercayaan masyarakat kembali," kata Sonya.

"Tugas utama kami pada distribusi pangan adalah mengantarkan kebaikan," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya