Berita

Founder SKPI, Dr Faisal Mahrawa menerima buku dari Ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara, Dr Dedi Iskandar Batubara pada kegiatan diskusi Bincang Bintang di Medan/RMOLSumut

Politik

Masyarakat Agar Waspadai Cakada Dengan Visi Misi Absurd

RABU, 31 JULI 2024 | 13:29 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Sifat kritis masyarakat harus terus dibangun dalam menghadapi agenda politik Pilkada Serentak 2024. Hal ini karena sifat kritislah yang diharapkan mampu membuat sosok pemimpin terpilih merupakan orang yang mampu mewujudkan visi misinya menjadi sebuah program yang nyata bagi masyarakat.

Poin ini mengemuka dalam diskusi Bincang Bintang Seri #1 dengan tema “Selepas Pilkada Lantas Bagaimana?” yang digelar oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti, Medan, Selasa (30/7) malam.

“Mengapa sudah mendiskusikan topik pasca pilkada, sedangkan pilkada sendiri belum berlangsung?. Ini menjadi edukasi bagi masyarakat agar mereka mengetahui bahwa keterlibatan mereka dalam pilkada akan menentukan kehidupan mereka 5 tahun kedepan,” kata Founder SKPI, Dr Faisal Mahrawa.

Faisal Mahrawa menjelaskan, kondisi masyarakat pada masa lima tahun mendatang sangat erat kaitannya dengan agenda pilkada serentak 2024 yang akan melahirkan pemimpin. Sejauh ini, tidak sedikit calon pemimpin yang tidak konsisten dengan visi misi mereka saat berkampanye dengan kebijakan-kebijakan yang ditempuh setelah terpilih.

“Itu karena visi misinya itu hanya dirancang untuk pemenangan. Makanya ketika dia jadi (terpilih), sangat sedikit yang teknokratif jadi kegiatan yang bisa dijalankan,” ujarnya.

Karena itulah kata Faisal, SKPI memunculkan diskusi membahas soal kondisi yang akan dihadapi masyarakat pasca pilkada 2024. 

“Harapannya, masyarakat kritis terhadap calon yang memiliki visi misi yang masuk akal dan objektif bisa diwujudkan saat dia memimpin nantinya,” pungkasnya.

Diskusi Bincang Bintang SKPI ini dihadiri kalangan akademisi, pimpinan ormas, mahasiswa, praktisi kepemiluan dan juga kalangan jurnalis.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya