Berita

Salamuddin Daeng/Ist

Publika

Cadangan Emas Batangan Prabowo Gibran: Langkah Baru Perkuat Mata Uang

SELASA, 30 JULI 2024 | 14:14 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

TAHUN depan Indonesia akan punya emas batangan melimpah. Smelter Gresik Jawa Timur akan menghasilkan 60 ton emas batangan. Lalu smelter di Sumbawa Barat akan menghasilkan setidaknya 20 ton emas batangan setiap tahun. 

Setidaknya setiap tahun Indonesia akan memiliki 80 ton emas batangan, di luar yang dihasilkan oleh penambang lain seperti antam di Halmahera dan penambang tradisional lainnya. 

Ini adalah kali pertama kita akan menghasilkan berton ton emas. Jumlah yang akan kita hasilkan dalam setahun setara dengan seluruh cadangan emas yang kita miliki sekarang ini. Informasi resmi menyebutkan bahwa cadangan emas Indonesia saat ini adalah 82 ton, dengan cadangan devisa atau cadangan mata uang asing sebesar 140,2 miliar Dolar AS. 


Hasil survei lembaga paling kredibel di AS menyebutkan bahwa Indonesia memiliki cadangan emas melimpah dan merupakan salah satu negara yang terkaya di dunia dalam soal cadangan ini. 

Setidaknya Indonesia memiliki 2600 ton emas yang tersimpan dalam perut bumi Indonesia menurut survei.  Bagaimana yang belum disurvei, mungkin jauh lebih besar lagi. Mengingat luasnya wilayah Indonesia sebagai negara terpanjang dan terluas di dunia. 

Selama ini Indonesia belum pernah menghasilkan sendiri dan menyimpan emas batangan itu. Indonesia hanya mengekspor konsentrat lalu diolah di negara negara industri menjadi emas perak dan tembaga. 

Indonesia hanya dilaporkan atau mendapat laporannya saja. Tidak pernah melihat emasnya. Namun, sekarang emas emas ini akan dihasilkan di dalam negeri, berupa batangan batangan emas yang dapat dilihat dengan mata telanjang oleh para bupati, gubernur, dan presiden.

Apa artinya memiliki emas batangan? Apakah dia akan punya arti dalam keuangan, moneter, dan fiskal Indonesia? 

Para ahli moneter dan keuangan harus dapat memecahkan masalah ini. Sebab jika kita memiliki emas batangan yang banyak maka seharusnya kita kaya raya, terpandang, dan termasyur. Semua mata akan memandang ke arah kita. 
Akan tetapi sebaliknya jika memiliki emas batangan yang begitu banyak, namun mata uang Indonesia tetap tidak ada harganya dalam pergaulan dunia maka sungguh itu adalah keanehan yang besar. 
Selama ini bank Indonesia atau otoritas moneter tidak pernah mengusahakan agar rupiah menjadi lebih berharga dalam pergaulan internasional. 

Otoritas moneter tersebut hanya mengusahakan stabilitas moneter yang tidak ada kaitannya dengan memperkuat mata uang atau meningkatkan nilai mata uang rupiah. Stabilitas moneter bahkan dibangun dengan melemahkan rupiah itu sendiri. 

Jadi bagaimana nanti kita akan punya 80-100 Ton tambahan cadangan Emas kita setahun? Sugih ora?

Penulis adalah Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya