Berita

Wakil Presiden AS Kamala Harris berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di kompleks Gedung Putih di Washington, Kamis, 25 Juli 2024/Foto:AP

Dunia

Kamala Harris Ingatkan Netanyahu Soal Situasi Gaza: Saya Tidak akan Tinggal Diam

JUMAT, 26 JULI 2024 | 07:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Situasi kemanusiaan di Gaza menjadi topik khusus saat Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (25/7) waktu setempat.

Dalam pertemuan yang berlangsung di tengah kunjungan Netanyahu ke AS, Kamala menyampaikan kekhawatiran seriusnya tentang skala penderitaan manusia di Gaza. 

"Israel punya hak untuk membela diri,"  kata Harris kepada wartawan setelah pertemuan tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/7).

"(Namun) Saya telah menyatakan keprihatinan serius saya tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana. Saya tidak akan tinggal diam," ujarnya.

Pernyataan Harris yang tajam dan bernada serius mencerminkan perubahan yang mungkin terjadi dari Pemerintahan Biden dalam cara ia berurusan dengan Netanyahu.

Beberapa jam sebelumnya, Biden mendesak gencatan senjata untuk perang Gaza yang sudah berlangsung 9 bulan dalam pembicaraan tatap muka pertamanya dengan Netanyahu. 

Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan masih terdapat kesenjangan antara Israel dan militan Hamas yang menguasai wilayah kantong Palestina tersebut dalam upaya mencapai gencatan senjata.

Namun, ia mengatakan saat ini pihaknya lebih dekat dibandingkan sebelumnya.

"Kedua pihak harus membuat kesepakatan," kata Kirby.

Sementara Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller menyambut positif pertemuan Biden dan Netanyahu.

"Saya pikir pesan dari pihak Amerika dalam pertemuan itu adalah bahwa kita perlu segera mencapai kesepakatan ini," kata Miller.

Kunjungan tersebut bertepatan dengan perubahan politik Amerika.  Biden, 81 tahun, mengundurkan diri dari pencalonan presiden AS karena tekanan dari sesama Demokrat. Ia kemudian  mendukung Harris untuk menggantikannya.

"Ada banyak hal yang harus kita bicarakan," kata Biden saat menyambut Netanyahu di Ruang Oval.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas 50 tahun pelayanan publik dan 50 tahun dukungan bagi negara Israel," kata Netanyahu kepada Biden.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya