Berita

Ilustrasi Foto/Ist

Nusantara

Peringatan Hari Anak Nasional 2024

Sejumlah NGO Wanti-wanti Bahaya Asap Rokok untuk Anak

KAMIS, 25 JULI 2024 | 19:23 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Bebas asap dan bahaya rokok harusnya jadi persoalan yang dibahas dalam Perayaan Hari Anak Nasional 2024 yang jatuh pada 23 Juli kemarin. 

Pesan itu ditegaskan oleh peneliti dari Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Beladenta Amalia yang menilai bahwa tersedianya harga rokok murah dan penjualan rokok batangan membuat rokok menjadi mudah terjangkau oleh anak-anak. 

"Taktik menyasar anak bisa terlihat dari iklan, promosi, sponsorship, seperti melalui audisi bulutangkis, ada juga taktik lain yakni ketersediaan berbagai rasa di produk nikotin/tembakau dan kemasan menarik," kata Beladenta dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Kamis (25/7). 

Senada dengan Beladenta, Project Officer Lentera Anak, Bagja Nugraha mengajak semua pihak untuk mengingat hak-hak anak. 

Salah satunya, orang dewasa harus menyediakan lingkungan yang bebas rokok untuk anak dan peran pemerintah untuk mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan dengan harapan dapat memperkuat peraturan sehingga anak-anak terhindar dari bahaya rokok. 

"Pemerintah juga perlu mempertimbangkan kebijakan mengenai industri rokok sebagai sponsor sebuah acara yang justru akan menciptakan lingkungan yang tidak baik bagi anak," ujar Bagja. 

Sementara itu, Executive Director Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC), Manik Marganamahendra menekankan pentingnya larangan penjualan rokok dalam radius 200 meter dari sekolah. 

Hal ini penting karena salah satu penyebab tingginya perokok anak disebabkan oleh kemudahan akses. 

"Industri rokok telah berhasil menciptakan narasi yang menormalisasikan budaya merokok di kalangan anak-anak. Padahal, seorang perokok adalah korban industri. Maka dari itu, pemerintah harus bertindak tegas dengan membuat kebijakan yang berpihak pada anak," sambung Manik. 

Untuk mewujudkan itu semua, Vivi salah satu ibu yang anaknya merokok dan penggagas petisi online mengajak masyarakat melindungi anak-anak dari asap rokok, agar tidak ada lagi korban seperti dirinya. 

Vivi mengajak masyarakat menandatangani petisi bertajuk ‘Lindungi Anak, Yuk Dukung Presiden Jokowi tanda tangani RPP Kesehatan!’ di link https://www.change.org/LindungiAnak.

Saat ini petisi online tersebut telah mendapat dukungan lebih dari 1000 orang.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya