Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pasar Asia Pasifik Menggeliat Selasa Pagi, Nikkei Naik 0,63 Persen

SELASA, 23 JULI 2024 | 07:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar Asia-Pasifik diperdagangkan menguat pada Selasa (23/7) setelah semalam Wall Street berakhir di zona hijau. 

Investor kembali ke saham pertumbuhan berkapitalisasi besar, membuat S&P 500 dan Nasdaq Composite pulih dari keterpurukannya. 

S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,15 persen. Nikkei 225 Jepang naik 0,63 persen dan Topix berbasis luas menguat 0,49 persen.

Kospi Korea Selatan naik 1,01 persen, sedangkan saham kecil Kosdaq naik 1,22 persen. Indeks harga produsen Korea Selatan pada bulan Juni naik 2,5 persen tahun ke tahun, dibandingkan dengan kenaikan 2,3 persen pada Mei.

Indeks Hang Seng berjangka Hong Kong berada di level 17,741, lebih tinggi dibandingkan penutupan HSI terakhir di level 17,635.88.

Para trader akan terus mengawasi kondisi pemilihan presiden setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dan mendukung pencalonan Wakil Presiden Kamala Harris untuk pilpres November.

Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup menguat 59,41 poin, atau 1,08 persen, menjadi 5.564,41 poin.

Nasdaq Composite Index melonjak 280,63 poin, atau 1,58 persen, menjadi 18.007,57, dan Dow Jones Industrial Average naik 127,91 poin, atau 0,32 persen, menjadi 40.415,44, seperti yang dilaporkan Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (22/7) atau Selasa (23/7) pagi WIB.

Perusahaan berkapitalisasi besar seperti Alphabet, Meta Platforms dan Tesla, melesat antara 2,2 persen dan 5,1 persen setelah menjadi penghambat utama pasar pekan lalu.

India mengumumkan anggaran pertamanya pada masa jabatan lima tahun ketiga Perdana Menteri Narendra Modi. Analis di Barclays memperkirakan pemerintah koalisi akan memberikan sinyal konsistensi kebijakan dalam anggaran, menunjukkan konsolidasi fiskal yang berkelanjutan dengan sedikit pergeseran dalam komposisi belanja.

"Sambil tetap fokus pada belanja modal, kami pikir pemerintah akan menggunakan peningkatan penerimaan untuk mendanai belanja pendapatan yang lebih tinggi, menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan politik," tulis Barclays dalam catatannya baru-baru ini.

Trader di Asia juga akan memantau data inflasi Singapura untuk Juni. Menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters, indeks harga konsumen negara tersebut diperkirakan akan naik 2,7 persen tahun ke tahun.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya